ARKIFM NEWS

Pencairan Santunan Kartu Pariri Lansia Tahap II Dipermudah?

“Program santunan terhadap Kartu Pariri Lansia dan Disabilitas terus berjalan dalam tahapan pencairan kedua. Belajar dari tahapan pencairan sebelumnya, dinas sosial Sumbawa Barat terus berbenah.”      

Sumbawa Barat. Radio Arki- Salah satu program unggulan dari Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), yaitu santunan langsung tunai kepada kelompok lansia dan disabilitas terus bergulir. Dalam tahapan pencairan kedua ini, pemerintah daerah melalui dinas sosial setempat mulai mempermudah mekanismenya. Dimana pihak penerima dapat mewakilkan penerima santunan tersebut di Bank BNI kepada pihak lain yang diberikan kuasa.

Demikian diterangkan, Sekretaris Dinas Sosial Sumbawa Barat, Manurung, kepada www.arkifm.com, Rabu malam (08/11) kemarin.

“proses (penyaluran santunan) sedang berjalan. Dan itu akan dilakukan sampai akhir November mendatang. Kita optimis bisa tuntas, karena sudah dijadwalkan waktu pencairan santunan tersebut berdasarkan kecamatan dan desa masing-masing.” Terangnya.

Dalam proses pencairan tahapan pertama, semua penerima santunan diwajibkan untuk mendatangi sendiri Bank BNI sebagai mitra yang akan menyalurkan santunan tersebut. Dan mekanisme itu, sedikit berbeda dengan tahapan kedua. Bahkan, kata manurung lebih cenderung dapat dikatakan lebih mudah dari tahapan penyaluran pertama.

Mekanisme penyaluran santunan, jelas Manurung, memang idealnya pihak yang menerima harus mendatangi langsung bank BNI. Tetapi setelah melakukan proses evaluasi saat penyaluran tahapan kedua dan juga proses penyaluran santunan pada tahapan pertama. Maka diberikan kemudahan kepada penerima untuk dapat mewakilkan kepada ahli waris penerima program dengan membawa surat kuasa.

Penyaluran santunan melalui Kartu Pariri tercatat sebanyak 4.564 orang lansia dan disabilitas. Setiap peserta nantinya akan mendapatkan santunan sebesar Rp. 250 ribu. Dan untuk penyaluran santunan setiap tahapan akan dilakukan sesuai jadwal dan akan terus dilakukan evaluasi untuk mencari format yang lebih mudah bagi penerima santunan kedepan.

“bupati sebenarnya mau penerima bisa langsung terima di tempat atau tempat tinggalnya. Tetapi karena sistem perbankan yang agak rumit, makanya formula penyaluran santunan sekarang termasuk mudah,” tukasnya.

Dijelaskan, Proses penyaluran santunan itu bisa dikukan di kantor Pos dan Bank BNI dengan membawa kartu, KTP dan KK untuk dicocoknya dengan nomor induk kependudukan (NIK) pemegang kartu. Sedangkan, bagi penerima santunan yang tidak bisa hadir dapat diwakili oleh ahli waris dan melibatkan Agen PDPGR, Pihak Desa, Babinsa, Babinkamtibmas.

“penerima bantuan ini sesuai dengan hasil pendataan serta verifikasi dari tim. Itu dilakukan guna memastikan program santunan ini tepat sasaran.”ujarnya.

“Kartu Pariri diperkirakan akan terus berlanjut ditahun yang akan datang. Karena memang program ini adalah salah satu program pengentasan kemiskinan yang menjadi prioritas pemerintah daerah selama 5 tahun,” Demikian, tutup Manurung. (Moerdini. Radio Arki)

Related posts

Bupati Sampaikan Esensi Idul Adha Dalam Membangun KSB

ArkiFM Friendly Radio

HMI dan Aliansi Mahasiswa UNDOVA Gelar Unjuk Rasa

ArkiFM Friendly Radio

Tanah Longsor dan Batu Ganggu Pengguna Jalan Jalur Pusuk Sembalun

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment