Sumbawa Barat. Radio Arki – Infaq dan sedeqah adalah bagian dari ajaran agama islam, dan idealnya harus diperkenalkan kepada siswa sebagai bentuk pendidikan dini. Sayangnya, infaq dan sedekah ini tak jarang menjadi masalah dan dianggap pungutan liar di Sekolah, padahal apabila dilakukan berdasarkan syariat dan ketentuan yang ada, kata kepala Banzas KSB, Muhammad jafar Yusuf, maka infaq dan sedekah tidak mungkin menjadi masalah dan dianggap Pungli.
Dijelaskan, usia sekolah harusnya sudah mulai diajarkan kepada siswa tentang bagaimana menerapkan ajaran sesuai kepercayaan masing masing, terlebih lagi agama islam. Untuk itu, infaq dan sedekah juga harus mulai diperkenalkan, dan tidak boleh dilakukan pemaksaan dalam memberikan pemahaman atau mengajarkan kepada siswa.
“asal jangan dipaksa, maka sah-sah saja, dan tidak mungkin dianggap sebagai Pungli.” ujarnya, Senin (20/3) sore kemarin.
Menurut Jafar, pendidikan infaq dan sedekah kepada siswa, bisa dilakukan pihak sekolah dan guru dengan menyisipkan sebagian kecil uang belanja siswa. Tetapi tetap saja tidak boleh dipaksakan melainkan harus diberikan pemahaman dan contoh sehingga muncul kesedaran sendiri dari siswa.
“siswa itu biasanya punya uang belanja. Lewat situ aja diberikan. Misalnya mereka (siswa) punya uang Rp 5.000, maka sisipkan Rp 500 saya pikir tidak akan berat bagi siswa. Yang penting diberikan pemahaman dan contoh dulu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menegaska bahwa gerakan berinfak dan sedekah bagi sekolah sudah diatur dalam intruksi Bupati nomor 01 Tahun 2017 tentang gerakan berinfaq untuk anak sekolah dari Sekolah dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Dalam aturan itu, tetap saja sifatnya adalah sukarela dan ikhlas. sehingga dalam penarikan uang infaq harus dibicarakan dengan baik kepada siswa.
”inikan bagain dari pembelajaran dan pendidikan. Harapannya jika nanti mereka dewasa, maka mereka (siswa) akan terbiasa membayar zakat.” Demikian, Jafar.
Seperti diketahui, Baznas Kabupaten Sumbawa Barat ada lima program yang akan digulirkan, diantaranya pertama KSB Sehat, dalam program tersebut akan membantu orang berobat. Kedua, KSB Cerdas yaitu bantuan kepada anak yang tidak mampu dan terlantar. Ketiga KSB Sejuk yaitu akan membantu peminjaman bergulir tanpa bunga, dan Keempat KSB Peduli, yaitu dengan membantu bedah rumah dengan menyumbangkan dana 25 juta pada orang miskin. dan terakhir yaitu KSB Taqwa, bantuan kepada guru agama atau guru ngaji yang tidak dapat insentif atau honarium dari pemerintah daerah. (Ibrahim.Radio Arki)