Sumbawa Barat. Radio Arki – Dalam upaya mewujudkan kawasan industri yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Gresik, Selasa, 22 Oktober 2024.
Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari kebijakan serta model pengelolaan kawasan industri yang diterapkan di Gresik. Tim Pemda KSB yang dipimpin oleh Pjs Bupati Julmansyah, S.Hut., M.A.P, didampingi oleh sejumlah pejabat Pemda KSB.
Tim KSB akan berada di Gresik selama tiga hari untuk mempelajari berbagai aspek operasional kawasan industri di daerah tersebut.
Kunjungan tersebut disambut oleh Plt Bupati Gresik Aminatun Habibah di Kantor Pemkab Gresik. Plt Bupati Gresik menyampaikan rasa terima kasih atas kedatangan Pemda KSB. Ia memaparkan bahwa Kabupaten Gresik dikenal sebagai kota Wali, Kota Santri, dan Kota Industri.
“Gresik sebagai “Kota Wali” memiliki sejarah penting terkait Walisongo, “Kota Santri” dengan mayoritas penduduk beragama Islam, serta “Kota Industri” yang dihuni oleh berbagai perusahaan besar, seperti PT Semen Indonesia dan Smelter PT Freeport,” kata Aminatun.
Kabupaten Gresik juga telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang berkontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang kini mencapai Rp 1,37 triliun.
Gresik, dengan tingginya aktivitas industri, menjadi penopang ekonomi Provinsi Jawa Timur. Salah satu faktor yang menarik minat pendatang adalah Upah Minimum Kabupaten (UMK) Gresik yang mencapai Rp 4.642.031. “Angka ini menunjukkan daya tarik Gresik sebagai pusat industri dan ekonomi,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pjs Bupati Sumbawa Barat Julmansyah menyampaikan bahwa Kabupaten Sumbawa Barat, yang baru berusia 21 tahun, masih membutuhkan banyak pembelajaran, terutama dalam hal pengelolaan kawasan industri.
Ia mengungkapkan bahwa meskipun Sumbawa Barat dikenal sebagai daerah pertambangan, dengan kehadiran kawasan Batu Hijau yang dikelola oleh PT AMNT, sumber daya alam di kawasan tersebut diperkirakan akan habis dalam enam tahun ke depan.
Kendati demikian, Sumbawa Barat sudah mulai membangun Smelter yang diresmikan oleh Presiden Jokowi, yang nantinya akan menjadi penopang utama bagi kawasan industri di daerah tersebut.
“Selama tiga hari ke depan, kami akan banyak belajar tentang pengelolaan kawasan industri yang berlangsung di Gresik. Kami ingin mempelajari bagaimana penataan tenaga kerja, aktivitas ekonomi, dan produk turunan dari smelter yang ada di sini. Kami berharap bisa mendapatkan masukan yang berguna untuk mendorong dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah kami,” ujar Julmansyah.
Ia juga menyampaikan bahwa hasil dari kunjungan ini akan menjadi bahan masukan untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) teknokratik Kabupaten Sumbawa Barat, yang nantinya dapat disesuaikan dengan visi dan misi Bupati terpilih.
Pada sesi terakhir kunjungan, Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman, memimpin dialog antara kedua daerah tersebut. Berbagai topik penting dibahas, termasuk terkait tenaga kerja, kesempatan kerja, operasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Pendapatan Daerah, dan regulasi yang mendukung implementasi kawasan industri di Gresik dan Sumbawa Barat. (Admin02.RadioArki)