“Pemilihan kepala daerah, tak terkecuali gubernur NTB harus dapat dipahami untuk mencari pemimpin yang berkualitas. Untuk itu setiap pihak punya startegs untuk menjaga proses berkualitas.”
Sumbawa Barat. Radio Arki- Proses pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur NTB tahun 2018 telah berada pada tahapan pendaftaran pasangan calon. Meski demikian, semua pasangan calaon dipastikan telah mulai ‘tancap gas’ untuk mensosialisasikan diri kepada pemilih. Dan hal ini yang dilihat Bupati Sumbawa Barat perlu dilihat secara bijak. Sehingga sebagai kepala daerah, dirinya berniat memberikan kesempatan kepada setiap calon yang akan bertarung dalam Pilkada NTB untuk dapat bersosialisasi pada forum yasinan yang merupakan wadah bagi masyarakat Sumbawa Barat dapat berkomunikasi langusng dengan pimpinan daerah itu.
“iya hanya untuk sosialisasi, tetapi kalau sudah tahap kampanye tentu tidak boleh.”terang Bupati Sumbawa Barat, Dr.H.W.Musyafirin, kepada www.arkifm.com.
“pasti semuanya selama dalam masa sosialisasi.” Imbuhnya
Sementara itu, penyelenggara pemilihan kepala daerah, KPU Sumbawa Barat melalu divisi teknis, Fahroni, SH menilai, apa yang dilakukan Bupati Sumbawa Barat itu patut menjadi contoh sebagai bentuk kedewasaan berpolitik. Artinya hal itu sah sah saja dilakukan, selama diberikan kesempatan yang sama kepada semua calaon gubernur yang akan berlaga nanti.
“Kalau diperlakuan untuk semua calon?, itu tidak ada masalah dan bagus. Justru ini menjadi pendidikan politik. Asal jangan untuk kelompok tertentu.” Ujar fahroni.
Seperti diketahui, forum yasinan adalah kepanjangan dari forum Pelayanan Setara Inklusif Andalan. Dalam forum itu, bupati Sumbawa Barat berintraksi langsung dengan rakyatnya untuk membahas berbagai persoalan ataupun menyampaikan informasi penting dalam pembangunan. Pada forum yasinan yang digelar Kamis 1 Pebruari 2017 tadi, Bupati Sumbawa Barat menghadirkan salah satu calon gubernur NTB, Dr.Zulkiflimansyah yang mensosialisasikan diri, banyak menyampaikan tentang bagaimana meningkatkan perekenomian salah satu daerah. Dimana apabila pemimpin itu dianggap sebagai pemegang kendali (supir), maka yang menjadi mesin untuk menghidupkan ekonomi adalah dunia usaha dan bisnis .
“Jadi saya maju menjadi calon (gubernur) di NTB karena satu alasan, karena Kabupaten Sumbawa Barat. Deta yong alasan ka tu pina-pina (ini bukan alasan dibuat-buat). Ini alasan serius.”ungkap Dr.Zul yang disambut tepuk tangan oleh peserta di forum yasinan.
“Suatu saat TGB (Tuan Guru Bajang, Gubernur NTB sekrang) dan saya mendengarkan presentasi PT Amman (PT AMNT) mau ngapain di NTB. Dan ketika PT Amman persentasi, TGB langsung mengatakan ini mesin dahsyat. Butuh orang yang bukan hanya mengerti bagaimana mengendalikan dengan mesin yang ekstra hebat. Tetapi tidak bisa mengendalikan dengan cara yang benar. Jadi bagaimana NTB maju tergantung bagaimana suksesnya memulai PT Amman di KSB ini. ”Tukasnya. (Unang Silatang. Radio Arki)
