Kota Bima. Radio Arki – Muhammad Syahwan dilaman komentar kahaba.net selain mencaci maki Pak Wali Kota Bima, dia juga berkomentar rasis. “Usir arab dikota ini, diperbudak arab..usir mereka” tulisnya beberapa hari yang lalu.
Menanggapi ujaran kebenciaan yang bermuatan rasis itu warga keturunan Arab Kota Bima, Mukhsen SH meminta MS untuk tak mengaitkan mutasi dan rotasi dengan etnis.
“Jangan karena mutasi dan rotasi tidak sesuai selera anda, kami (arab) dipersalahkan, dan mau diusir. Salah kami apa? kewenangan mutasi dan rotasi itu kewenangan pemkot. Gak ada kaitannya dengan persolan etnis yang disebutkan. Kami juga tidak pernah memperbudak, siapakah kami ini yang bisa memperbudak?” beber alumni Fakultas Hukum Universitas Mataram, kamis malam (16/5).
Demisioner Forum Komunikasi Mahasiswa Hukum Bima itu menyayangkan komentar rasis, apalagi datang dari ASN. “Dia itu ASN, seharusnya dewasa dalam menyikapi problem mutasi dan rotasi dari Pemkot. Bukan malah mencari kambing hitam dan menebarkan ujaran kebencian” sambungnya.
Dia juga menambahkan bahwasannya Muhammad Syahwan harus meminta maaf secara terbuka. “Kami minta dia minta maaf secara terbuka. Polresta Kota Bima mengusut tuntas rasisme dan ujaran kebencian yang diarahkan pada kami,” pintanya. (Tim. Radio Arki)
