“Bursa Pertukaran Inovasi Desa (BPID) Tahun 2019 terus digelar secara marathon di sejumlah zonasi kecamatan di Kabupaten Sumbawa. Program Itu adalah bagian dari Program Inovasi Desa (PID) tahun 2019 yang diharapkan mampu mendorong percepatan pembangunan di desa”
Sumbawa.Buer- Program Inovasi Desa tahun 2019 terus menggeliat di Kabupaten Sumbawa. Serangkaian program juga telah sukses dilaksanakan. Baik itu pelatihan pengembangan Sumber Daya Manusia, dan berikut juga program Bursa Pertukaran Inovasi Desa pada dua zonasi kecamatan.
Dalam sambutan pada pembukaan kegiatan BPID Zonasi V, kepala DPMD Sumbawa, Varian Bintoro berharap, setiap program tersebut dapat dilihat sebagai upaya untuk mendorong percepatan pembangunan di desa, sehingga harus didukung oleh setiap desa. Apalagi program inovasi desa juga menjadi bagian yang tak terpisah dalam amanah undang undang desa.
“desa harusnya proaktif (dalam program). Dan menyambut Program Inovasi Desa (PID) tahun 2019. Selain itu desa juga harus punya komitmen, dan dilaksanakan dalam APBDes tahun 2020 mendatang,” ujarnya, Kamis (1/8) siang tadi, di lapangan kantor camat Buer.
“Alhamdulillah ukuran IDM (Indeks Desa Membangun) desa di Sumbawa cukup baik. Kita berharap program ini terus mendapat dukungan, artinya desa harus dapat memaksimalkan program ini. Karena PID telah sangat membantu desa dalam mendorong percepatan pembangunan.” Imbuhnya.
Pelaksanakan BPID tahun 2019 di Sumbawa dilakukan dengan sistem zonasi kecamatan, dan dibagi kepada 5 zonasi. Untuk sementara, kabupaten Sumbawa telah sukses menggelar BPID pada dua zonasi kecamatan, dan akan secara marathon dilaksanakan kepada zonasi lainnya. BPID tahun 2019, sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya yang dilaksanakan terpusat di kabupaten. Perubahan itu bertujuan untuk memaksimalkan adanya pertukaran inovasi secara maksimal.
Dalam kegiatan BPID yang telah digelar pada dua Zonasi kecamatan, para pihak iku taktif terlibat. Diantaranya pelaku program, unsur pemerintahan desa, unsur pemerintah kecamatan, dan termasuk juga tokoh masyarakat yang punya kepedulian terhadap pembangunan di desa.
“Program ini akan kami dukung penuh, dan kami minta agar dapat didampingi secara total. Bahkan bisa jadi kami akan tindaklanjuti ini dengan lebih banyak bertemu dengan sesama kepala desa.” kata kepala desa Orong Bawah, Rosihan Anwar, dalam penutupan BPID Zona 5, Kamis (1/8) siang tadi.
Sementara itu, perwakilan Penyedia Peningkatan Kapasitas Desa (P2KTD), yang merupakan lembaga penopang program, Ulfa Nalaraya mengungkapkan, pelaksanaan program tahun ini harus total dalam memanfaatkan setiap perangkat, termasuk keberadaan P2KTD. Jangan sampai oleh karena P2KTD tidak dimanfaatkan keberadaannya lantas anggaran dalam program tersebut tidak dapat terealisasi secara keseluruhan.
“kita harus belajar (tahun 2018), setahu kami memang ada anggaran yang dikembalikan, yaitu anggaran P2KTD. Jadi kita beharap sekarang harus lebih baik.” Timpalnya dalam memberikan kesan dan pesan pada acara penutupan BPID Zonasi V. (RadioArki.Admin01)