ARKIFM NEWS

‘Tangkal Loka’ Akan Dikembangkan Sebagai Pariwisata Terintegrasi di Brang Ene

Sumbawa Barat. Radio Arki – Pada malam penutupan dan pembagian hadiah Festival Tangkal Loka 2019, di lapangan Desa Manemeng, Kecamatan Brang Ene, Selasa (27/8). Camat Brang Ene, Muhammad Taufik, S.Sos mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan tangkal loka sebagai wisata terintegrasi.

“Pariwisata terintegrasi yang kami maksud diantaranya ada bumi perkemahan, kluster peternakan, kluster perikanan, playing fox, rumah makan, aula pertemuan dan lain sebagainya,” ungkap Camat Taufik.

Keinginan untuk menjadikan ‘Tangkal Loka’ sebagai icon pariwisata di Brang Ene, kata Camat Taufik, tentu bukan sekedar keinginan semata. Selain karena memiliki nilai sejarah yang kuat, kondisi alamnya yang indah dan dekat dengan sumber air yang melimpah, menjadikan ‘Tangkal Loka’ cocok dikembangkan menjadi destinasi wisata.

“Kami tidak punya icon pariwisata. Untuk berwisata saja, saya kadang sekali sebulan saya kadang berwisata di Labu Padi. Nah, dalam kesempatan ini kami ingin di Brang Ene ada pariwisata yang bisa menarik wisatawan,” kata Taufik.

Sementara untuk pengelolanya, kata Taufik, akan dirancang agar pariwisata terintegrasi dikelolah melalui BUMDes bersama. Tentunya, ada orang yang profesional yang mengatur dalam pengelolaannya.

“Nanti kita atur, agar bisa dikelolah oleh BUMDes bersama,” ujarnya, dihadapan Bupati dan kepala OPD lainnya.

Sementara itu, Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM dalam sambutannya mengatakan bahwa, Kecamatan Brang Ene menjadi kecamatan satu satunya yang tidak tercemar merkuri di KSB.

Dengan kondisi alam yang sedemikian bagusnya, maka sangat cocok dikembangkan pariwisata terintegrasi seperti yang disampaikan oleh Camat Brang Ene. Iapun mendukung penuh ide Pemerintah Kecamatan untuk memanfaatkan ‘Tangkal Loka’ icon pariwisata.

“Malam ini saya memberikan kesempatan untuk memanfaatkan ‘Tangkal Loka’ untuk pengembangan ekowisata,” terang Bupati.

Terpisah, Sekertaris Kecamatan Brang Ene, Edy Sofyan Gole menegaskan bahwa keinginan pemerintah ingin mengelola ‘Tangkal Loka’ bukan sekedar ide dalam pikiran saja. Namun sudah dituangkan secara lengkap dalam bentuk power point.

“Kami sudah siapkan powerpoint, Minggu depan kami berharap ada kesempatan kami mensosialisasikan ide ini langsung ke Pak Bupati,” ucapnya, singkat. (Enk. Radio Arki)

Related posts

Menuju e-BLUD, ARSADA NTB Gelar Bimbingan Teknis

ArkiFM Friendly Radio

Musholla Yayasan Al ‘Adalah Bina Qur’ani Mulai Dibangun

ArkiFM Friendly Radio

Staf Khusus Bupati Menduga Masih Banyak Kelompok Tani ‘Fiktif’

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment