ARKIFMNEWS

Sumbawa Barat Belum Terbebas Dari Gizi Buruk

“berbagai program terus digodok oleh dinas kesehatan Sumbawa Barat untuk memberikan pelayanan dan pembinaan tentang pola hidup seha, terlebih tentang kesehatan anak dan ibu. Hal tersebut memang tidak serta merta membuat kasus demi kasus kesehatan itu tuntas. Butuh peran semua pihak, terlebih lingkungan.”   

Sumbawa Barat. Radio Arki- Hasil pemantauan status gizi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Sumbawa barat bekerja sama dengan POLTEKES Mataram baru-baru ini, mencatat 300 sampel Balita yang diambil di sejumlah wilayah yang ada di Sumbawa Barat masih didominasi oleh Gizi Buruk.

“data 300 Balita yang kita ambil sebagai sempel, rata-rata mengalami gizi buruk,” ungkap Kasi Gizi Dinas Kesehatan Sumbawa Barat, Ermawati, SKM, ditemui www.radioarki.com Selasa, (01/08) pagi tadi.

Meski demikian ia menegaskan, kasus gizi buruk tersebut, terjadi bukan kerana disebebakan tdiak adanya ketersedian makanan, melainkan karena terjadinya pergeseran pola hidup orang tua (Ibu) ke hal-hal yang serba praktis. Serta kekurangan pengetahuan mengenai bagaimana merawat anak (SDM) yang baik.

Atas berbagai penyebab tersebut, menurutnya dibutuhkan kerjasama semua pihak. Baik lingkungan atau masyarakat, agar lebih peka melihat kondisi sosial sekitarnya. Terlebih tentang kesehatan ibu dan anak. Karena generasi bangsa masa depan, sangat ditentukan oleh bagaimana perlakuan kesehatan ataupun gizi ibu dan anak.

“penyebabnya karena adanya pergeseran pola hidup orang tua ke hal yang serba praktis, pemberian asupan gizi yang tidak sesuai standar,”ungkapnya.

Untuk mengatasi berbagai penyebab permasalahan itu, dinas kesehatan setempat terus menggiatkan pembinaan, penyuluhan dan  pelatihan tentang Pemberian Makanan Sesuai Standar ke setiap kader yang tersebar disemua wilayah, dengan harapan agar bisa disampaikkan kepada orang tua.

“untuk mengatasi masalah ini kami terus memberikan pelatihan kepada seluruh kader dengan harapan agar bisa disampaikan ke orang tua anak.” Terangnya.

“kami juga melakukan Pemberdayaan tentang bagaimana pemenuhan gizi anak. Seperti Pelatihan Pemberian makan bayi dan Anak (PMBA) sebagai salah satu cara pemenuhan gizi serta peningkatan pengetahuan kepada orang tua anak.” Demikian, tutupnya. (Saharuddin.Radio Arki)

Related posts

Malikurrahman SH, Advokat Yang Peduli Anak ‘Bermasalah’

ArkiFM Friendly Radio

Iklan KSB: Selamat HUT KSB ke-17

ArkiFM Friendly Radio

Syarikat Islam NTB Gelar Sekolah Politik dan Kebangsaan HOS Tjokroaminoto

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment

You cannot copy content of this page