ARKIFMNEWS

Pemdes Belo Terima Keluhan Warga Soal Dampak Lingkungan Akibat Aktivitas PT RUM

Foto: Aktivitas PT. RUM

Sumbawa Barat. Radio Arki – Pemerintah Desa (Pemdes) Belo, Kecamatan Jereweh, menerima keluhan dari masyarakat terkait dampak lingkungan yang diduga disebabkan oleh aktivitas PT RUM. Sejumlah warga mengeluhkan polusi debu, jalan yang menjadi becek akibat lalu lintas kendaraan berat, serta penggunaan jalan umum untuk aktivitas bongkar muat yang dinilai mengganggu mobilitas warga.

Kepala Desa Belo, Kaharuddin, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat mengenai polusi debu yang diduga berasal dari aktivitas nyamblas di PT RUM. Debu yang berterbangan ini tidak hanya mengganggu kenyamanan warga, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan mereka.

“Kami sudah beberapa kali turun langsung ke lokasi untuk menindaklanjuti laporan warga. Namun, keluhan yang sama terus berulang tanpa ada solusi konkret dari pihak perusahaan,” ungkap Kaharuddin, Kamis 6 Februari 2024.

Selain debu, kondisi jalan di sekitar area operasional PT RUM juga menjadi sorotan. Intensitas lalu lintas kendaraan berat milik perusahaan menyebabkan jalan menjadi becek dan sulit dilalui, terutama saat musim hujan. Warga mengeluhkan jalan ini karena menghambat aktivitas sehari-hari dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Tidak hanya itu, aktivitas bongkar muat yang dilakukan di jalan umum juga dikeluhkan masyarakat. Warga menilai hal ini semakin memperburuk arus lalu lintas serta mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya.

Menanggapi berbagai keluhan ini, Kaharuddin menegaskan bahwa Pemdes Belo akan segera mencari solusi untuk meminimalisir dampak aktivitas PT RUM terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

“Kami akan berkoordinasi dengan pihak perusahaan untuk mencari solusi terbaik agar masyarakat tidak terus dirugikan,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur PT RUM, Yutfi, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai tindakan preventif untuk mengatasi persoalan ini.

Foto: Pihak PT. RUM saat melakukan gotong royong pembersihan jalan

“Kami sudah memasang blower dan melakukan langkah-langkah lain untuk mengurangi debu. Kalaupun masih ada, jumlahnya sangat sedikit. Jika ada dampak terhadap tanaman, masyarakat bisa langsung mengecek apakah ada yang mati atau tidak,” ujarnya.

Terkait kondisi jalan, Yutfi menjelaskan bahwa sebelum jalan diaspal, masalah utama justru berasal dari saluran irigasi yang tersumbat di beberapa rumah warga, sehingga mengakibatkan air tidak mengalir dengan baik.

“Kami sudah melakukan gotong royong membersihkan parit dan drainase. Selain itu, jalan ini bukan hanya digunakan oleh perusahaan kami, tetapi juga oleh banyak pihak lainnya,” tambahnya.

Yutfi juga menyayangkan adanya pihak-pihak yang ia anggap sengaja mempermasalahkan keberadaan PT RUM.

“Sekarang jalan sudah diaspal, saya tidak tahu lagi apalagi yang akan dipermasalahkan oleh beberapa oknum yang iri terhadap keberadaan kami,” tegasnya.

Mengenai keluhan polusi debu, Yutfi menyatakan akan mengundang Dinas Tenaga Kerja serta Dinas Lingkungan Hidup untuk mengevaluasi kondisi di lapangan agar isu ini tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan pribadi. (Admin02.RadioArki)

Related posts

Prabowo Subianto Percayakan Fud Aher Pimpin Sumbawa Barat

ArkiFM Friendly Radio

Layanan THT di RSUD Asy-Syifa’ Dibuka Bulan Juli

ArkiFM Friendly Radio

Proyek Jembatan Gantung Lewa Mori di Bima Akan Dilanjutkan

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment

You cannot copy content of this page