NEWS

Pelatihan Junior Lifesaving, Cara AMMAN Membangun Generasi Penyelamat Untuk Mendukung Pariwisata

Sumbawa Barat, Radio Arki — Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memiliki potensi besar dalam sektor wisata bahari dan olahraga air, terutama dengan semakin populernya wilayah ini sebagai salah satu destinasi selancar terbaik di dunia.

Untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata yang berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran keselamatan di perairan, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) menginisiasi pelatihan Junior Lifesaving melalui inisiatif Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).

Pelatihan ini berlangsung selama empat hari yaitu 17 – 20 Februari 2025 dan diikuti oleh 40 peserta yang berusia 10–17 tahun. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan dasar keselamatan di air, teknik penyelamatan diri dan korban, serta pertolongan pertama. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program AMMAN yang berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat lokal dalam water safety, dengan harapan dapat menciptakan sumber daya manusia berkualitas yang siap mendukung industri pariwisata di masa depan.

Perwakilan dari AMMAN, Senior Manager Social Impact, Aji Suryanto menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan visi perusahaan untuk mendukung transformasi ekonomi KSB ke sektor pariwisata berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa keselamatan di air adalah aspek penting dalam membangun industri wisata yang aman dan berkelanjutan. Dengan memberikan pelatihan ini, kami berharap anak-anak dan remaja KSB memiliki keterampilan yang dapat mereka manfaatkan di masa depan, baik dalam pekerjaan di sektor pariwisata maupun dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

“Pelatihan ini juga merupakan tindak lanjut dari program Surfing Masuk Sekolah, yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Sumbawa Barat tahun 2024,” tambahnya. 

Program ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan komunitas lokal. Junior Lifesaving tidak hanya meningkatkan keterampilan individu, tetapi juga menjadi langkah penting dalam menciptakan lingkungan wisata yang lebih aman di KSB. Dengan semakin berkembangnya pariwisata, diharapkan masyarakat setempat dapat memanfaatkan peluang ekonomi secara maksimal dengan tetap menjaga keselamatan dan kelestarian lingkungan.

Pelatih Profesional Bertaraf internasional

Pelatihan ini dipandu oleh instruktur profesional dari Balawista Badung, Bali, yang memiliki pengalaman panjang dalam keselamatan perairan dengan standarisasi Internasional Life Saving (ILS). Nyoman Yudana, salah satu instruktur utama, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya mengajarkan teknik penyelamatan tetapi juga membentuk mental yang tangguh bagi peserta dengan metode belajar sambil bermain. 

Keterangan : Pelatih dari Balawista sedang memberikan arahan kepada sejumlah peserta pelatihan junior life safing

“Peserta terlihat sangat antusias, apalagi di saat mereka diberikan praktek langsung, metode ini memang yang kami terapkan untuk anak. Peserta diharapkan dapat bekerja sama tim, pengambilan keputusan yang cepat, serta keterampilan fisik dan teknis dalam melakukan penyelamatan,” terangnya.

Perwakilan Balawista, Badung, Ni Putu Yulia Mawarisma yang juga ikut menemani Nyoman Yudana menimpali, dalam pelatihan tersebut para peserta secara teknis diajarkan berbagai teknik, termasuk teknik renang penyelamatan, penggunaan papan selancar dan pelampung sebagai alat bantu, serta CPR (Cardiopulmonary Resuscitation). Selain pengetahuan tersebut, berbagai pengetahuan pendukung dalam dunia lifeguard juga diberikan, seperti pemahaman tentang kondisi pantai, arus air, serta penanganan korban panik dalam situasi darurat.

“Semuanya (materi) memang standarisasi dari ILS. Hanya metodenya dari kami” tambahnya.

Lebih lanjut, Risma juga menyinggung tentang potensi wisata Pantai Sumbawa Barat yang sangat menjanjikan, karena memiliki kesamaan dengan potensi wisata di Bali. Ia pun berharap, semua pihak harus memberikan dukungan untuk masa depan wisata di Sumbawa Barat yang berkelanjutan.

Sementara itu sejumlah peserta, seperti Tiana Mariam Halinka (12) dan Muhammad Ikram (12) mengungkapkan kegembiraannya dalam mengikuti pelatihan tersebut. Mereka mengaku mendapat banyak pengetahuan tentang keselamatan di pantai dan teman setelah mengikuti pelatihan tersebut.

“Senang sekali (mengikuti kegiatan), banyak teman juga,” ujar Halin yang merupakan siswa SDN 3 Sekongkang mengakui.

“Saya ingin jadi surfer (peselancar), dan pelatihan ini membuat saya lebih semangat mau belajar menjadi surfer hebat,” sela Ikram,  ketika ditanya alasan oleh media ini mengikuti pelatihan tersebut. (Adv/Admin01. Radio Arki)

Related posts

Nasib Penambang ‘Mengambang’, Bupati Dihadiahi Lumpur Emas

ArkiFM Friendly Radio

Pemda Sumbawa Barat Mengucapkan Selamat Hari Bhakti PU ke 77

ArkiFM Friendly Radio

Selain Dugaan Pencemaran di Tongo, Demonstrasi BEM Undova Juga Tuntut Ini

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment

You cannot copy content of this page