NEWS

Menjaga Tradisi, Desa Seminar Salit Kembali Gelar ‘Sedekah Lang’

Brang Rea. Radio Arki- Suara gema bacaan alquran dari corong suara pengeras masjid pagi itu mulai menyapa, bersamaan dengan matahari yang datang dengan kehangatannya, Masyarakat desa Seminar Salit Kecamatan Brang Rea mulai berbondong-bondong datang ke masjid dengan membawa sesajian sebagai bentuk kesyukurannya atas hasil panen di musim itu.

Sedekah Lang, demikian tradisi ini disebut. Tradisi ini memang rutin dilaksanakan di desa itu semenjak dua tahun terakhir. Meskipun sebelumnya, tradisi ini yang turun temurun dari nenek moyang sempat terhenti ditelan zaman, tetapi karena adanya dorongan yang kuat dan komitmen pemerintah desa setempat, akhirnya tradisi kembali dilaksanakan.

“Ini bukan hanya soal tradisi, tetapi juga cara kita berterima kasih atas hasil bumi yang telah diberikan. Dengan menggelar acara ini, kita berharap hasil panen tahun berikutnya melimpah dan kesejahteraan petani semakin meningkat,” kata Kepala Desa Seminar Salit, Khairuddin dalam sambutan acara ceremonial yang digelar di masjid kebanggaan desa itu, Kamis 27 Pebruari kemarin

Keterangan : suasana warga di masjid dengan sesajian yang dibawa warga desa setempat di acara Sedekah Lang

kita bisa saja berusaha, tetapi tetap tuhan yang tentukan hasilnya. Maka sangat penting untuk kita syukuri keadaan yang ada, untuk itulah tradisi ini kita gelar agar kita ingat tentang itu sekaligus untuk mengingatkan kita tentang tradisi nenek moyang kita di desa yang sebenarnya sangat baik sehingga perlu dijaga,” tambahnya 

Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung tentang kebijakan pemerintah dalam menetapkan harga gabah yang agak tinggi dari tahun sebelumnya yaitu Rp 6.500 perkilo. Kondisi ini tentu menjadi kebijakan yang sangat menguntungkan masyarakat petani, tetapi dalam pelaksanaannya pemerintah diharapkan dapat lebih ketat mengawasi agar tidak terjadi monopoli oleh tengkulak yang dapat merugikan petani karena menurunkan harga gabah. 

” kebijakan ini harusnya benar-benar membantu petani agar tidak dirugikan oleh permainan harga tengkulak. Karena jika sudah masuk dalam jebakan tengkulak, maka sangat sulit untuk berharap petani bisa Sejahtera,” pungkasnya.

Momentum itu, juga diisi dengan ceramah agama, oleh pimpinan pondok pesantren Himmatul Ummah, KH Samsul Ismain, LC yang menyinggung tentang kesyukuran dalam kehidupan.

“alhamdulillah harusnya kita perlu tetap bersyukur dengan keadaan yang ada, terutama terhadap hasil panen kita yang melimpah. Kesyukuran ini bukan hanya menjadi perintah dalam agama, melainkan juga akan berdampak positif dalam menyikapi keadaan yang ada, terutama terhadap hasil panen yang kadang baik ataupun sebaliknya,” ujarnya. 

Kegiatan itu dihadiri oleh seluruh masyakatat desa setempat, yang tampak sangat antusias mengikuti setiap proses acara tersebut, terutama disaat mendengarkan informsi kepala desa tentang kenaikan harga gabar. Beberapa tokoh dan pejabat kecamatan juga hadir, seperti camat, kapolsek semakin melengkapi acara dan menjadi acara semakin tampak hikmat. (Adv/Iwenk. Radio Arki)

 

Related posts

Kolaborasi DASHAT Bantu Menurunkan Stunting Secara Dahsyat di Desa Maluk

ArkiFM Friendly Radio

Naik Ojek, Pengedar Narkoba Ini Akhirnya Diringkus Di Kelurahan Kuang

ArkiFM Friendly Radio

Pemerintah Kecamatan Taliwang Mengucapkan Dirgahayu KORPRI ke-51

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment

You cannot copy content of this page