NEWS

Amar-Nani, Menjawab Tantangan Sang Pendahulu  

Sumbawa Barat. Radio Arki- Halaman kantor Bupati Sumbawa Barat, Senin 3 Maret 2025 siang kemarin dipenuhi masyarakat yang nampak sangat antusias hadir pada momentum bersejarah yaitu serah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat periode tahun 2025 – 2030, Amar Nurmansyah ST dan Hj Hanifah Musyafirin, M.M.Inov. Pasangan itu seminggu sebelumnya telah dilantik langsung Presiden dan menerima pembekalan atau retreat di lembah Tidar, Magelang. Hal tersebut menjadi bagian simbol dimulainya babak baru dalam pembangunan Sumbawa Barat dibawah kepemimpinan pasangan yang akrab disapa Amar-Nani.

Dalam pidato perdananya, Amar Nurmansyah berbicara dengan penuh semangat tentang komitmen untuk memajukan daerah. Karena ada banyak potensi yang dimiliki Sumbawa Barat seperti kawasan industri (Amman) dan bendungan (bendungan Bintang bano dan tiu suntuk), yang jika dikelolah dengan benar maka hasilnya dapat dirasakan betul oleh masyarakat selama periode kepemimpinanya kedepan.

“sudah ada kawasan industri, sudah ada bendungan yang akan kita petik hasilnya di periode ini, inilah yang menjadi tantangan berat diperiode ini, Jangan sampai pijakan ini sia-sia,” ungkapnya di hadapan para hadirin.

Sumbawa Barat telah dikenal dengan gotong royong sebagai fondasi sosialnya dan memiliki Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) mencapai Rp2 triliun. Angka ini membawa optimisme sekaligus tantangan besar. Masyarakat menaruh harapan besar agar dana tersebut dapat dikelola dengan transparan dan benar-benar berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Infrastruktur jalan yang kini lebih baik dibandingkan daerah lain adalah salah satu pencapaian yang harus dipertahankan dan ditingkatkan.

Namun, selain tugas berat itu berbagai tugas berat lain yang menjadi tantangan dari sang pendahulu juga menanti. Tantangan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan mengoptimalkan sumber daya lokal harus segera dijawab. Keberlanjutan program pemerintah sebelumnya yang mengedepankan nilai gotong royong juga harus tetap dijaga agar tidak hanya menjadi kenangan, tetapi terus menjadi budaya kerja yang mengakar.

Bupati terpilih itu juga menyinggung tentang  Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mesti harus menjaga profesionalitas. Pengabdian kepada daerah harus tetap menjadi prioritas utama, dimanapun posisi pengabdian itu ditempatkan. Di tengah transisi kepemimpinan, Amar Nurmansyah yang didampingi Hj Hanifah Musyafirin juga menegaskan bahwa mereka siap menerima kritik. Seperti kepemimpinan sebelumnya yang selalu terbuka untuk dikritik dengan berbagi cara.  

“ banyak yang mengkritik dari media sosial (Bupati sebelumnya) dengan cara yang kasar, tetapi tidak pernah melaporkan kritik kepada kepolisian,” ungkapnya

Iapun berjanji untuk tetap membuka ruang masukan dan saran dari masyarakat. Kritik tentu diharapkan tetap membangun dan berorientasi pada solusi, bukan sekadar wacana yang akan memperkeruh suasana. Jangan sampai perbedaan atau suasana pemilihan kepala daerah membawa perpecahan, perlu kearifan dan perlu mengedepankan prinsip kebersamaan, sehingga tidak perlu lagi pihak yang memancing atau merespon keadaan tersebut secara berlebihan.

“atas legacy warisan yang luar biasa, kami terima sebagai sebuah tanggungjawab untuk kita jalankan, kita pelihara dan kita sukseskan apa harapan beliau pada periode kita (Amar Nurmansyah, ST dan Hj Hanifah Musyafirin, M.M.Inov),” demikian pungkas Amar yang disambut tepuk tangan oleh audiens. (Adm01. Radio Arki)

Related posts

Tunggakan Pajak Kendaraan Dinas Di KSB Cukup Tinggi

ArkiFM Friendly Radio

Talk Show Legislatif BPM UNU NTB, Kupas Tuntas Tugas Dewan

ArkiFM Friendly Radio

Iklan Layanan untuk Sumbawa Barat Berintegritas

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment

You cannot copy content of this page