Sumbawa Barat. Radio Arki – Komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menegaskan bahwa Perum Bulog wajib menyerap seluruh hasil panen gabah petani dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Pernyataan ini disampaikan dalam rapat kerja yang digelar pada Selasa, 4 Maret 2025, guna memastikan stabilitas harga gabah dan jagung serta kesiapan menghadapi panen raya.
Dalam kesempatan tersebut, Mustafa HZ menegaskan bahwa meskipun target serapan sudah terpenuhi, Bulog tetap wajib membeli gabah petani dengan harga Rp6.500 per kilogram. Langkah ini diambil untuk memastikan petani tidak mengalami kerugian akibat fluktuasi harga pasar.
“Bulog wajib membeli hasil panen petani, berapa pun jumlahnya. Semua gabah harus diserap dengan harga yang sudah ditetapkan,” tegas Mustafa.
Menjelang panen raya yang diprediksi berlangsung dalam 2-3 minggu ke depan, Mustafa HZ meminta Dinas Pertanian memastikan ketersediaan alat panen, khususnya mesin combine harvester. Saat ini, pemerintah daerah hanya memiliki dua unit combine, sementara banyak alat serupa yang berasal dari luar daerah.
“Dinas Pertanian harus mempercepat pengadaan 12 unit combine harvester tambahan untuk mengantisipasi panen raya serentak di KSB. Selain itu, perlu pengaturan jumlah inggu (satuan luas panen) agar proses panen merata di semua wilayah,” ujar Mustafa.
Selain memastikan serapan hasil panen, Komisi II DPRD KSB juga menyoroti keterbatasan gudang penyimpanan gabah. Mustafa menyarankan agar Bulog bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan yang memiliki gudang penyimpanan serta Rice Milling Unit (RMU) untuk pengolahan beras.
“Dengan optimalisasi RMU, pemerintah tidak hanya memastikan hasil panen terserap dengan baik, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru,” tambahnya.
Untuk mempercepat distribusi gabah dari petani ke Bulog, disarankan agar Bulog menjalin kerja sama dengan DPMDes, sehingga dapat memanfaatkan kendaraan milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai armada pengangkutan.
Perum Bulog Sumbawa menyampaikan bahwa sesuai amanat Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beli gabah ditetapkan Rp6.500 per kilogram dan jagung Rp5.500 per kilogram dengan kadar air maksimal 14%. Target serapan gabah di KSB ditetapkan sebesar 36.000 ton setara gabah atau 18.000 ton setara beras.
Kepala Perum Bulog Sumbawa, Zuhri Hanafi, memastikan bahwa harga Rp6.500 tersebut berlaku untuk gabah yang sudah berada di pinggir jalan, sehingga biaya buruh dan transportasi menjadi tanggung jawab Bulog.
“Yang penting gabah ada di pinggir jalan dan bisa dijangkau oleh truk, maka Bulog akan membelinya dengan harga Rp6.500 per kilogram,” jelasnya.
Saat ini, Bulog bersama TNI sedang melakukan pembelian langsung ke petani, dengan target penyelesaian hingga Mei 2025. Hingga saat ini, gabah yang telah terserap mencapai 55,621 ton atau 5,4% dari target, sedangkan beras yang telah terserap mencapai 23,9 ton atau sekitar 0,49%.
Sekretaris Dinas Pertanian KSB, Jamilatun, menegaskan bahwa produksi gabah pada panen kali ini diperkirakan mencapai lebih dari 63.000 ton. Angka ini melebihi target yang ditetapkan pemerintah pusat.
Sementara itu, produksi jagung diproyeksikan mencapai 110.000 ton, jauh di atas target serapan Bulog yang hanya 11.000 ton untuk wilayah Sumbawa dan Sumbawa Barat.
Sementara itu, Wakapolres KSB, Kompol Sidik Pria Mursita, SH, menegaskan bahwa kepolisian turut aktif dalam pemantauan dan pengamanan proses panen, baik gabah maupun jagung.
“Kami terus berkoordinasi dengan penyuluh pertanian dan Bhabinkamtibmas melalui grup WhatsApp untuk memastikan kelancaran panen dan distribusi hasil pertanian,” jelasnya.
Sebagai langkah sosialisasi, rapat kerja ini juga menyepakati bahwa Bulog akan memasang spanduk di setiap desa untuk memberikan informasi terkait harga dan mekanisme pembelian gabah.
Langkah ini bertujuan agar petani tidak mengalami kesulitan dalam menjual hasil panennya serta mendapatkan harga yang sesuai dengan ketetapan pemerintah.
Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD KSB, Mustafa HZ, dihadiri oleh Kepala Perum Bulog Sumbawa, Sekretaris Dinas Pertanian, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes), serta perwakilan dari Kodim 1628, Polres Sumbawa Barat, dan para penyuluh pertanian se-KSB. (Admin02.RadioArki)