NEWS

Menyorot Program 100 Hari Kerja Bupati KSB (2), Dikes Akui Tidak Sulit menjalankan

Keterangan : Kepala dinas kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat, Hj. Erna Idawati, SE dan sekretaris dinas kesehatan Syaifullah

Sumbawa Barat. Radio Arki – Program unggulan melalui Kartu KSB Maju yang menjadi target 100 hari kerja Bupati Sumbawa Barat dan pasangannya, Amar Nurmansyah ST dan Hj Hanifah Musyafirin terus digenjot dapat segera terealisasi. Begitupun pada bidang Kesehatan. Dalam bidang ini setidaknya ada empat bentuk kegiatan atau program unggulan yang menjadi janji politik pasangan tersebut.

Menyoroti target pimpinan daerah itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumbawa Barat, Hj. Erna Idawati mengungkapkan, program unggulan yang telah direncanakan oleh Bupati merupakan program yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam layanan Kesehatan. Beberapa program yang ada memang telah dilaksanakan, tetapi untuk beberapa program tersebut akan ada perbaikan yang lebih inovatif dalam pola pelayanan.

“iya kita optimis bisa (laksanakan) tidak ada kesulitan. Seperti program ambulans rujukan dan pendampingan pasien itu memang sudah ada. Tetapi akan dilakukan perbaikan sehingga disaat pasien berangkat (rujukan), maka keluarga (pasien) tidak perlu menalangin uang untuk kebutuhan ambulans. Sedangkan untuk program pendampingan pasien, selama ini sudah ada dan sumbernya dari Baznas, nilainya sedikit. Nah, sekarang nilainya lebih besar dan pak Bupati mau itu diberikan langsung disaat rujukan,” akunya kepada www.arkifm.com, Selasa 18 Maret 2025, siang tadi.  

“bukanlah hal yang sepenuhnya baru. Aktivitas serupa telah dilakukan sebelumnya, namun kali ini pendekatan yang diterapkan akan lebih inovatif dan efisien berdasarkan pengalaman di lapangan,” imbuhnya.

Saat ini, Dinas Kesehatan tengah menyusun Peraturan Bupati sebagai dasar hukum bagi sejumlah program tersebut. Setelah regulasi ini rampung, akan dibuat petunjuk teknis dan pelaksanaan (juklak dan juknis) guna memastikan implementasi berjalan efektif dan tepat sasaran.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, untuk program Tim Reaksi Cepat (TRC) yang akan memberikan layanan penjemputan cepat terhadap pasien, telah dilakukan analisis kebutuhan dan pola pelayanan. Untuk program tersebut, kebutuhan utamanya adalah fasilitas ambulans yang standar dengan perlengkapan yang mumpuni. Setelah itu, barulah diperlukan sumber daya manusia yang akan menjalankan program tersebut.

Agar program ini berjalan dengan efektif, (SDM) tenaga kesehatan yang tergabung dalam Tim Reaksi Cepat (TRC) seharusnya tidak memiliki tugas tambahan selain memberikan layanan dalam TRC, sehingga mereka dapat fokus dalam menjalankan tugasnya secara optimal.

“kompetensi nakes (tenaga Kesehatan) sangat siap untuk melaksanakan program tersebut, tetapi memang perlu diberikan ruang khusus agar meraka lebih focus,” tandasnya.

Sementara untuk program santunan kematian, diharapkan ini bisa masuk dalam kewenangan Dinas Sosial, karena secara teknis yang berkaitan dengan santunan sosial itu menjadi kewenangan dinas sosial.

Baca Juga https://arkifm.com/blog/2025/03/17/menyorot-program-100-hari-kerja-bupati-ksb-1-brida-pastikan-beasiswa-mahasiswa-segera-teralisasi/

“kita focus dengan tiga program tadi, untuk santunan kematian itu nanti menjadi kewenangan dinas sosial,” ujarnya.

Seperti diketahui, dalam program unggulan di bidang Kesehatan yang akan terintegrasi dalam kartu KSB Maju ada 4 bentuk kegiatan. Diantaranya adalah, bantuan pendamping pasien saat rujukan sebesar Rp 1,5 juta, talangan biaya ambulans rujukan, Tim Rekasi Cepat (TRC) yang akan memberikan layanan tanggap penjemputan pasien, terakhir program santunan kematian sebesar Rp  1 juta kepada keluarga. (Admin01. Radio Arki)

Related posts

TNI Polri Taliwang Bangun Sinergitas Jelang Tahun Politik

ArkiFM Friendly Radio

Gubernur NTB Komitmen Kuliahkan Kader HMI Keluar Negeri

ArkiFM Friendly Radio

Sekda Amar Buka Penyuluhan Anti Korupsi di Pemda Sumbawa Barat

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment

You cannot copy content of this page