Keterangan : Kepala Bidang Bina Marga mewakil Kepala Dinas PU KSB, Burhanuddin saat diwawancarai www.arkifm.com, Jumat 21 Maret 2025 lalu
Sumbawa Barat. Radio Arki – Proyek pembangunan Jalan Lamusung-Senayan yang seharusnya selesai pada 16 Desember 2024 mengalami beberapa kali perpanjangan waktu atau adendum. Adapun alasan utama addendum itu adalah keadaan kahar (force major) dalam pembebasan lahan dan pekerjaannya. Addendum pertama diperpanjang hingga 31 Desember 2024. Namun, hingga tenggat tersebut, proyek masih belum rampung sehingga kembali diperpanjang hingga 19 Pebruari 2025.
“perpanjangan terakhir kami berikan sampai tanggal 31 Maret 2025, kalau sampai pada perpanjangan itu belum selesai maka sudah tidak ada perpanjangan lagi,”terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) melalui Bidang Bina Marga Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Burhanuddin, Jumat 21 Maret 2025 lalu.
Perencanaan yang direncanakan sesuai dengan dokumen Detail EngineringDetail (DED) adalah sebesar Rp 36 Milyar, tetapi dalam pengusulan untuk tahun 2024 ternyata hanya dapat ditetapkan sebesar Rp 30 Milyar. Atas kekurangan itu, kata Burhan berpengaruh kepada item pekerjaan pendukung seperti drainase dan talut ataupun coran bahu jalan yang tidak sepenuhnya masuk dalam item pekerjaan tahapan tersebut.

Saat ini pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalan itu secara keseluruhan telah sesuai perencanaan yang ada. Sementara progres pekerjaan telah selesai sekitar 89 persen, selanjuntnya akan dituntaskan didalam masa addendum kedua. Sementara untuk pekerjan item pendukung akan dikerjakan pada tahun 2025 dengan pembiayaan yang berbeda.
“harusnya awal tahun kemarin sudah ditender (item pendukung), tetapi karena item utama yaitu badan jalan belum selesai untuk itu kita tunda,” bebernya
Pemerintah daerah telah menyiapkan tambahan anggaran sebesar Rp 6 miliar untuk menyelesaikan pembangunan talut dan drainase yang tertunda. Dengan tambahan ini, diharapkan seluruh elemen infrastruktur pendukung bisa rampung pada tahun ini. Berkaitan dengan beberapa titik jalan yang mengalami kerusakan, Kabid Burhan menegaskan akan diperbaiki dalam masa pemeliharaan proyek. Sehingga dipastikan kualitas pekerjaan akan sesuai dengan perencanaan yang ada.
Menyoroti masalah gorong-gorong yang tidak tersedia di beberapa titik aliran air perbukitan. Kondisi ini terjadi karena studi kelayakan awal menunjukkan bahwa aliran air di daerah tersebut menyebar dan tidak bermuara pada satu muara aliran tertentu. Namun, perkembangan di lapangan menunjukkan perubahan pola aliran, sehingga pembangunan gorong-gorong baru menjadi kebutuhan mendesak.
“Kami sudah melakukan evaluasi dan akan segera membangun gorong-gorong tambahan untuk mengatasi permasalahan ini,” pungkasnya.
Proyek Jalan Lamusung-Senayan menjadi perhatian masyarakat karena merupakan jalur strategis yang menghubungkan berbagai wilayah penting di Sumbawa Barat. Pemerintah berharap dengan perpanjangan waktu dan tambahan anggaran yang telah dialokasikan, proyek ini dapat segera diselesaikan dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat. (Admin01. Radio Arki)