NEWS

Dinkes KSB Pastikan Penanganan Warga Tergigit Anjing Liar Sesuai Prosedur

Sumbawa Barat. Radio Arki – Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat (Dinkes KSB) memastikan bahwa penanganan terhadap warga yang mengalami gigitan anjing liar di Lingkungan Sebubuk Kelurahan Kuang, telah dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) kesehatan.

Penanganan cepat dan tepat ini dilakukan untuk mencegah risiko penularan rabies yang membahayakan keselamatan jiwa.

Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinkes KSB, Indra Alamsyah, mengatakan bahwa Puskesmas Taliwang langsung menangani korban dengan pemberian vaksin anti rabies (VAR) dan serum anti rabies (SAR).

“Tim dari Puskesmas Taliwang sudah kami minta turun langsung ke lapangan. Vaksin anti rabies dan VAR sudah diberikan karena luka yang diderita korban cukup serius dan memerlukan penanganan lanjutan di rumah sakit dengan pemberian serum anti rabies,” ungkap Indra saat dikonfirmasi arkifm.com, Senin, 7 April 2025.

Selain tindakan medis terhadap korban, langkah antisipatif lainnya juga dilakukan dengan berkoordinasi bersama Dinas Pertanian setempat. Tujuannya untuk memastikan status hewan penular rabies (HPR), seperti anjing yang menggigit korban.

“Informasinya teman-teman dari Dinas Pertanian sudah turun mengambil sampel otak dari hewan tersebut. Itu prosedur standar untuk mendeteksi apakah hewan tersebut positif rabies atau tidak,” ujarnya.

Indra juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyepelekan kasus gigitan atau cakaran hewan, terutama anjing dan kucing, yang dapat menjadi perantara virus rabies.

Ia menekankan pentingnya segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami kontak yang berisiko. “Jangan anggap sepele. Kalau ada yang digigit atau dicakar hewan, sebaiknya langsung ke puskesmas agar bisa ditangani sedini mungkin,” tegasnya.

Terkait jumlah kasus gigitan hewan liar di tahun ini, Dinkes KSB menyatakan akan melakukan pengecekan dan rekapitulasi data lebih lanjut. Data ini penting sebagai acuan dalam menentukan kebijakan preventif serta edukasi kesehatan ke masyarakat.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mengganggu atau memprovokasi hewan liar, terutama yang menunjukkan perilaku tidak biasa. Langkah ini penting guna menghindari risiko serangan sekaligus mengurangi potensi penyebaran penyakit zoonosis seperti rabies.

“Kami harap masyarakat lebih berhati-hati dan tidak mengganggu hewan liar. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan,” pungkas Indra. (Admin02.RadioArki)

Related posts

Pengoperasionalan Kapal Cepat Poto Tano Khayangan Libatkan ASDP

ArkiFM Friendly Radio

Maling Terciduk, Warga Hadiahi Bogem Mentah

ArkiFM Friendly Radio

Pemerintah desa Manemeng mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun ke-16 Desa Manameng

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment

You cannot copy content of this page