Sumbawa Barat. Radio Arki – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy-Syifa Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menunjukkan kepedulian tinggi terhadap warganya setelah informasi menyentuh hati beredar di media sosial.
Informasi tersebut mengungkapkan bahwa jenazah seorang bayi yang meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB, Mataram, dibawa pulang oleh keluarganya ke Sumbawa Barat menggunakan taksi online. Sementara sang ibu, yang masih dalam masa pemulihan pascaoperasi, tertinggal di rumah sakit tanpa kepastian transportasi.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu, 9 April 2025, dan sontak memicu simpati serta keprihatinan publik. Menanggapi hal tersebut, RSUD Asy-Syifa KSB segera mengambil langkah cepat dan penuh empati dengan mengirimkan ambulans untuk menjemput sang ibu yang masih dirawat di RSUP NTB.
“Kami sudah berkoordinasi dengan RSUP NTB terkait kepulangan ibu dari jenazah pasien ke KSB dan kami sudah mengirim ambulans untuk menjemput pasien tersebut,” ungkap Direktur RSUD Asy-Syifa, dr. Carlof, saat dikonfirmasi arkifm.com belum lama ini.
Ia menegaskan bahwa tindakan ini bukan hanya bentuk tanggung jawab moral, tetapi juga sebagai ekspresi empati RSUD Asy-Syifa terhadap warganya yang tengah berduka dan menghadapi situasi sulit.
Meski secara administratif pasien telah menjadi tanggung jawab RSUP NTB, RSUD Asy-Syifa tetap merasa memiliki kewajiban sosial untuk membantu.
“Secara aturan, memang kewenangan pelayanan sudah berada di RSUP NTB sejak pasien dirujuk ke sana. Namun, secara kemanusiaan kami tidak bisa tinggal diam. Kami tidak ingin ada warga kami merasa sendiri dalam menghadapi duka seperti ini,” tegasnya.
Menariknya, pembiayaan untuk pengiriman ambulans ini tidak dibebankan kepada negara, melainkan menggunakan dana pribadi pihak rumah sakit sebagai bentuk solidaritas. “Kami turut berduka cita. Semoga kehadiran ambulans ini bisa meringankan beban keluarga,” imbuh dr. Carlof.
Kasus ini menjadi cerminan penting bagi sistem layanan kesehatan nasional, khususnya dalam aspek penanganan pasien rujukan lintas wilayah. Tidak hanya pelayanan medis, aspek non-medis seperti transportasi, pendampingan, dan dukungan emosional terhadap keluarga pasien juga perlu mendapat perhatian lebih dari semua pihak yang terlibat. (Admin02.RadioArki)