Keterangan : ketua DPRD KSB, Kaharuddin Umar
Sumbawa Barat. Radio Arki – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Kaharuddin, menyampaikan pandangannya terkait proses seleksi terbuka jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) yang saat ini tengah berlangsung. Dalam pernyataannya, Kaharuddin menekankan pentingnya menjaga integritas proses seleksi agar berlangsung secara profesional, jujur, dan terbuka, serta bebas dari intervensi politik.
“Seleksi Sekda ini harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Profesional, jujur, terbuka. Jangan sampai ada intervensi politik yang bisa mencederai kepercayaan publik terhadap proses ini. Sekda adalah posisi strategis dalam birokrasi, maka harus dipilih yang benar-benar mumpuni,” tegas Kaharuddin saat diwawancarai via seluler, pada Rabu (9/4/2025).

Lebih lanjut, Kaharuddin juga menanggapi komentarnya yang sempat ramai dibicarakan di media sosial. Dalam salah satu komentarnya di unggahan Ghossy Al Hindauan tentang sederat nama kandidat sekretaris daerah, ia menulis, “Mana 10 yang ikut seleksi, yv (yang) jadi sekda sdh (sudah) dibungkus rapih.” Komentar tersebut kemudian memicu beragam tanggapan dari public, bahkan terdapat salah satu akun yang menyimpulkan dengan nada mempertanyakan, bahwa proses tersebut hanyalah formalitas. Namun, Kaharuddin menegaskan bahwa pernyataan itu bukanlah tuduhan, melainkan bentuk kewaspadaan terhadap potensi praktik tidak sehat dalam proses seleksi pejabat tinggi.
“Komentar saya itu sebenarnya bentuk kepedulian. Jangan sampai ada buzzer (influencer) atau kelompok tertentu yang memainkan opini publik untuk mengarahkan hasil seleksi. Saya hanya ingin menjaga agar proses ini bersih dan bebas dari kepentingan politik. Jangan dipahami secara politis atau baperan, saya bicara atas nama tanggung jawab moral sebagai Ketua DPRD,” katanya.
Menurut Kaharuddin, posisi Sekda adalah jabatan penting yang akan sangat menentukan arah dan kualitas birokrasi di Kabupaten Sumbawa Barat. Oleh karena itu, ia berharap agar Bupati Sumbawa Barat juga bisa menjaga independensi proses seleksi ini, agar menghasilkan pejabat yang betul-betul memiliki rekam jejak birokrasi yang kuat, bukan sekadar hasil dari lobi politik.
“Bupati perlu mendapat dukungan agar bisa mengambil keputusan yang tepat berdasarkan hasil seleksi objektif, bukan tekanan politik. Saya percaya beliau juga menginginkan hasil terbaik untuk daerah ini,” tambahnya.
Saat ini, proses seleksi terbuka Sekda KSB sedang berjalan dan telah memasuki tahapan pemeriksaan kesehatan. Tercatat, lima orang telah mendaftarkan diri sebagai calon Sekda, yakni Dr. Hairul, Khusnarti, Abdul Hamid, Suhadi, dan Amir Syafruddin. Kelima nama ini berasal dari latar belakang birokrasi yang berbeda-beda, dan telah mulai mengikuti serangkaian tahapan seleksi sesuai ketentuan yang berlaku.
“Kita semua ingin yang terbaik untuk Sumbawa Barat. Mari kita kawal proses ini dengan akal sehat dan niat baik. Jangan sampai birokrasi kita terganggu hanya karena kepentingan politik jangka pendek,” pungkasnya. (Admin01. Radio Arki)