Sumbawa Barat. Radio Arki —Bupati Sumbawa Barat H. Amar Nurmansyah, ST., M.Si., bersama Wakil Bupati Hj. Hanipah, S.Pt., M.M.Inov., telah memulai masa kepemimpinan mereka dengan merancang program 100 hari kerja sebagai fondasi transformasi daerah. Salah satu langkah awal yang menjadi perhatian adalah peluncuran Kartu KSB Maju, sebuah sistem yang menyatukan pelayanan dasar masyarakat dalam satu integrasi menyeluruh, termasuk di dalamnya sektor pertanian dan peternakan yang menjadi tumpuan hidup sebagian besar masyarakat Sumbawa Barat.
Melalui Dinas Pertanian dan Peternakan, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat menegaskan bahwa seluruh petani dan peternak tanpa terkecuali berhak mengakses program-program unggulan yang kini mulai digulirkan. Penegasan ini disampaikan sebagai bentuk komitmen terhadap realisasi visi KSB Maju Luar Biasa Menuju Transformasi Kesejahteraan Masyarakat, sebagaimana tertuang dalam berbagai laporan pelaksanaan program 100 hari kerja.
“kita pastikan semua petani dapat akses program yang ada,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Peternkan KSB, Jamilatun, S.Pt kepada arkifm.com, 10 April 2025 siang tadi.
Salah satu program yang kini menjadi perhatian utama adalah bantuan biaya panen padi dan jagung sebesar Rp500.000 per hektare. Program ini disusun dengan berbasis pada Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan didukung pula oleh verifikasi melalui data Kartu Keluarga. Artinya, seorang petani yang memiliki lahan di beberapa lokasi tetap bisa menerima bantuan sesuai total luas lahan yang dimilikinya, dengan nilai bantuan disesuaikan secara proporsional. Besaran bantuan Rp500.000 tersebut merupakan jumlah maksimal yang dapat diakomodasi per hektare. Jika lahan petani tidak mencapai satu hektare, maka bantuan akan dihitung berdasarkan persentase luas lahan yang dimiliki.
Lebih lanjut, Jamilatun menyebut bahwa pemerintah menyediakan bantuan berupa subsidi 10 persen untuk harga bibit dan pakan unggas. Bantuan ini bertujuan agar peternak, khususnya skala kecil dan menengah, mendapatkan akses terhadap bahan pakan dengan harga yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan kualitas. Ini menjadi bagian penting dari upaya menekan biaya produksi dan meningkatkan daya saing peternak lokal.
Sementara itu, program Bariri Tani dan Ternak yang selama ini dikenal sebagai bentuk pendampingan langsung kepada petani dan peternak, juga tetap dilanjutkan dengan berbagai penyempurnaan. Dinas terkait akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap efektivitas program tersebut, agar mampu memberikan hasil yang lebih konkret dan menjangkau kelompok sasaran yang tepat.
“programnya tetap dilanjutkan karena memang itu program unggula bupati, tetapi kita akan evaluasi untuk memastikan program itu dapat diakses dan terbuka untuk semua orang,” tegasnya,
Seperti diketahui semua program unggulan Bupati KSB, Amar Nurmansyah akan dijalankan di bawah satu payung hukum yang terintegrasi, yaitu program KSB Maju Luar Biasa. Melalui sistem ini, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menyusun regulasi berupa petunjuk teknis pelaksanaan sesuai bidang tugas masing-masing. Dinas Pertanian dan Peternakan sendiri saat ini tengah merumuskan regulasi teknis sebagai landasan hukum pelaksanaan bantuan, yang diharapkan mampu menjadi acuan pasti dan menghindari tumpang tindih aturan.
Integrasi program melalui Kartu KSB Maju diharapkan menjadi titik temu antar sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, sosial, perumahan, UMKM, pertanian dan peternakan, serta perikanan. Dalam bidang pertanian dan peternakan, ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah daerah tidak hanya hadir saat panen raya atau krisis harga, melainkan hadir dalam siklus penuh kehidupan para petani dan peternak.
Program 100 hari kerja ini dirancang sebagai awal dari upaya sistemik dan berkelanjutan menuju kesejahteraan masyarakat. Di tengah tantangan yang masih menghantui dunia pertanian dan peternakan, dari cuaca yang tidak menentu hingga fluktuasi harga pasar, kebijakan yang terstruktur dan berpihak menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah berada di sisi rakyatnya. (Admin01. Radio Arki)
