Lombok Timur. Radio Akri — Gangguan layanan perbankan yang dialami Bank NTB Syariah sejak Ramadhan 1446 H/2025 terus menjadi sorotan. Meskipun pihak bank dan Pemerintah Provinsi NTB telah menyatakan bahwa sistem mulai pulih, publik belum sepenuhnya puas. Desakan agar Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, mengungkap secara terbuka akar permasalahan pun menguat.
Sejumlah layanan vital seperti mobile banking, transfer antarbank, dan penarikan dana melalui ATM sempat lumpuh selama lebih dari satu bulan. Situasi ini menimbulkan keresahan luas di kalangan nasabah, terutama karena belum ada penjelasan rinci mengenai penyebab gangguan yang cukup lama ini.
Permasalahan Bank NTB Syariah bahkan dibandingkan dengan insiden serupa yang terjadi di Bank DKI. Kala itu, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, langsung mengambil langkah tegas dengan membebastugaskan Direktur IT Bank DKI, Amirul Wicaksono. Bahkan jajaran direksi Bank DKI dilaporkan ke Bareskrim Polri akibat gangguan layanan yang merugikan nasabah, sebagaimana diberitakan oleh Tirto.id.
Hal serupa dinilai layak diterapkan di NTB. Tokoh masyarakat sekaligus anggota legislatif dari Kabupaten Lombok Timur, H. Lalu Hasan Rahman, mempertanyakan lambannya penanganan krisis layanan ini. Ia mencurigai adanya persoalan serius di internal Bank NTB Syariah yang belum diungkap secara transparan kepada publik.
“Masak permasalahan IT dikerjakan sampai lebih dari sebulan. Kan aneh. Perlu dicurigai ini, karena Bank NTB tidak seperti bank-bank lainnya,” ujar Lalu Hasan saat ditemui, Rabu (16/4).
Menurut politisi Partai Golkar ini, gangguan sistem teknologi informasi yang terlalu lama bisa berdampak serius terhadap kepercayaan masyarakat terhadap institusi keuangan daerah tersebut. Ia menilai, jika kepercayaan publik sudah terganggu, akan muncul risiko sistemik yang lebih luas.
“Ini bisa berbahaya. Jangan sampai nasabah berbondong-bondong pindah ke bank lain. Ini akan menimbulkan krisis kepercayaan yang efeknya bukan hanya kepada Bank NTB, tapi juga terhadap sistem keuangan daerah kita secara umum,” tegasnya.
Karena itu, Lalu Hasan mendesak Gubernur NTB untuk mengambil langkah konkret. Tidak cukup hanya dengan pernyataan bahwa sistem telah membaik, namun perlu ada penjelasan terbuka mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
“Pak Gubernur harus ungkap apa yang sebenarnya terjadi di Bank NTB agar publik tidak terus bertanya-tanya. Harus ada langkah nyata agar kejadian seperti ini tidak berulang di masa depan,” pungkasnya. (Admin04/RadioArki)