ARKIFMNEWS

Bulog ‘Putar Otak’, Libatkan KUD dan RMU Atasi Penumpukan Gabah Petani KSB

Sumbawa Barat. Radio Arki – Dihadapkan pada penumpukan gabah petani di tengah panen raya yang berlangsung serempak, Bulog Sumbawa akhirnya “putar otak” untuk mencari solusi cepat. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menggandeng 13 Koperasi Unit Desa (KUD) dan Rice Milling Unit (RMU) di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) guna mempercepat proses penyerapan dan pengolahan gabah.

Pimpinan Cabang Bulog Sumbawa, Zuhri Hanafi, menyampaikan rencana tersebut dalam pertemuan silaturahmi dengan perwakilan KUD dan RMU, Komisi II DPRD KSB, serta Dinas Ketahanan Pangan KSB, di Rumah Makan Ex Ex, Jumat, 18 April 2025. Dalam forum itu, Zuhri menegaskan bahwa seluruh KUD dan RMU yang ada di KSB akan dilibatkan secara aktif untuk mengelola gabah hasil panen petani.

“Semua RMU dan KUD yang ada di KSB saya akan pakai. Kalau bisa besok kita sudah mulai distribusi gabah. Saat ini sudah ada 200 ton gabah di pinggir gudang yang belum kami olah karena keterbatasan kapasitas. Inilah saatnya RMU dan KUD kita berdayakan,” katanya.

Bulog, lanjut Zuhri, memiliki kewajiban menyerap gabah petani sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram. Namun dengan keterbatasan tim dan tenaga lapangan, penyerapan secara langsung dalam kondisi panen serempak menjadi tidak realistis jika tidak melibatkan mitra lokal.

Melalui pola kemitraan ini, gabah petani akan disalurkan oleh Bulog ke gudang milik KUD dan RMU untuk dikeringkan dan digiling menjadi beras. Setelah diproses, beras akan dikembalikan ke gudang Bulog. Seluruh biaya pengolahan akan ditanggung oleh pemerintah, sesuai ketentuan yang berlaku.

“Semua biaya yang muncul dalam proses pengolahan ditanggung pemerintah. Biayanya juga sudah ditetapkan. Kami hanya perlu kesanggupan teman-teman RMU dan KUD agar gabah bisa segera didistribusikan dua atau tiga hari ke depan,” jelas Zuhri.

Bulog menargetkan setiap gudang mitra mampu mengolah setidaknya puluhan ton gabah per hari. Dengan mekanisme rotasi pengiriman, penyerapan gabah petani dapat dilakukan secara merata dan cepat, sekaligus mencegah penumpukan di titik tertentu.

Sementara itu, Sekretaris Komisi II DPRD Sumbawa Barat, Iwan Irawan, memberikan dukungan penuh. Ia menjelaskan bahwa kebijakan baru Bulog untuk membeli gabah langsung dari sawah merupakan langkah besar yang membutuhkan kesiapan ekstra.

“Selama ini Bulog tidak pernah turun langsung ke sawah. Sekarang, dengan kebijakan baru, mereka harus membeli langsung dari lokasi panen. Tapi jumlah tim jemput gabah mereka hanya dua tim, dan mereka belum punya armada sendiri,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa panen padi kali ini berbarengan dengan panen jagung, yang makin menambah beban kerja Bulog. Karena itu, pihaknya mendorong penambahan tenaga dan armada agar proses penyerapan tidak terhambat.

“Kerja sama dengan RMU dan KUD ini menjadi solusi terbaik. Kami harap ini bisa langsung jalan dalam dua atau tiga hari ke depan. Dan kami sudah pastikan, tidak ada kendala dari sisi keuangan Bulog. Jadi kalau ada keterlambatan pembayaran, cukup diinformasikan agar bisa segera kami bantu tindak lanjuti,” tandas Iwan.

Sebagai tahap awal, Bulog menargetkan distribusi gabah ke semua RMU dan KUD sebesar 110 ton setiap dua hingga tiga hari. Jumlah ini diproyeksikan meningkat sesuai kesiapan kapasitas masing-masing mitra. (Admin02.RadioArki)

Related posts

Mahasiswa KKN Unram Gelar Sosialisasi Pendaftaran Hak Cipta di Desa Labuan Kertasari

ArkiFM Friendly Radio

HMI SUMBAWA BARAT DISTRIBUSIKAN BANTUAN KORBAN BANJIR DI BIMA

ArkiFM Friendly Radio

Ajak Ahok Rapat di DPD PDIP, Ketua Timses: Ada yang Dihambat di Lapangan

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment

You cannot copy content of this page