ARTIKEL

Komitmen Anti-Bullying, MAN 1 Sumbawa Barat Dukung NTB Sebagai Provinsi Layak Anak

Sumbawa Barat. Radio Arki – Di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap maraknya kasus perundungan di sekolah, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sumbawa Barat menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program Provinsi Layak Anak melalui sekolah layak anak, salah satunya yakni penerapan prinsip anti-bullying di lingkungan sekolah.

Data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Mataram mencatat sebanyak 40 kasus perundungan sepanjang akhir 2024. Angka ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat tentang sejauh mana kesiapan NTB dalam mewujudkan lingkungan yang aman dan ramah bagi anak-anak.

Program Provinsi Layak Anak merupakan salah satu prioritas pembangunan yang terus diupayakan Pemerintah Provinsi NTB. Untuk mencapainya, seluruh elemen masyarakat, termasuk lembaga pendidikan, diharapkan ikut berperan aktif dalam menciptakan ruang yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak. Salah satu langkah penting adalah menjadikan setiap sekolah sebagai Sekolah Ramah Anak melalui penerapan program anti-bullying secara konsisten.

Namun, membangun sekolah bebas perundungan bukanlah tugas ringan. Hal ini memerlukan integritas, kerja sama antarwarga sekolah, serta kesadaran penuh dari seluruh penyelenggara pendidikan. Selain itu, kolaborasi dan pertukaran pengalaman antar sekolah menjadi aspek penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat.

Foto: Peserta SJR pose bersama Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan MAN 1 Sumbawa Barat, Khairuddin, S.Pd.I usai diwawancarai.

Saat ditemui pada 29 April 2025, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan MAN 1 Sumbawa Barat, Khairuddin, S.Pd.I menegaskan bahwa lembaganya sangat memperhatikan isu perundungan di sekolah. “Di MAN 1 Sumbawa Barat, perundungan sangat minim terjadi. Kami selalu menanamkan nilai-nilai persaudaraan kepada siswa-siswi sebagai langkah pencegahan,” jelas Khairuddin.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh testimoni para siswa. Adul dan Ilmi, dua pelajar di madrasah tersebut, mengungkapkan bahwa mereka tidak pernah melihat atau mengalami kasus perundungan di lingkungan sekolah. Menurut mereka, hal ini terjadi karena pihak sekolah secara aktif memberikan bimbingan, sementara para siswa juga saling mengingatkan agar tidak terjadi diskriminasi atau tindakan merendahkan satu sama lain.

“Kami merasa aman dan nyaman di sini. Sekolah sangat responsif dan kami juga didorong untuk saling menjaga,” ungkap Ilmi.

Seiring dengan itu, MAN 1 Sumbawa Barat terus menjaga suasana sekolah yang kondusif sembari meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan karakter siswa. Komitmen ini menjadi bagian dari kontribusi nyata dalam mewujudkan NTB sebagai Provinsi Layak Anak.

Reporter: Nazila Ratu Qirani LM (SMAN 1 Taliwang)

Editor: Khairuddin Enk

Berita ini merupakan tugas lapangan peserta SJR 2025, yang telah dinyatakan layak terbit dalam rapat redaksi arkifm.com.

Related posts

DEA GURU

ArkiFM Friendly Radio

Manimbang Kahariady : DPRD KSB Harus Tetap Membangun Wibawa

ArkiFM Friendly Radio

REFLEKSI HARI GURU: BUATLAH DIRIMU PANTAS DIPERHITUNGKAN

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment

You cannot copy content of this page