Keterangan : Ketua IPSI Sumbawa Barat dengan ketua KONI KSB saat sedang acara IPSI
Sumbawa Barat. Radio Arki – Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mendesak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) KSB agar mengambil langkah strategis dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030.
Menurut IPSI, olahraga harus mendapat perhatian yang lebih serius dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan, karena olah raga dapat dijadikan sebagai bagian solusi terhadap berbagai persoalan sosial, termasuk kenakalan remaja dan pembinaan generasi masa depan.
“KONI sebagai induk organisasi olahraga harus mengambil peran strategis dalam penyusunan program pembangunan daerah, khususnya dalam RPJMD,” ujar ketua IPSI KSB, Sahlan kepada media ini, Jumat 9 Mei 2025 siang tadi.
IPSI menilai selama ini pengembangan olahraga di KSB masih stagnan, karena masih sebatas pada aspek pembinaan. Padahal, beberapa cabang pada olahraga seharusnya sudah mulai diarahkan pada pencapaian prestasi di level yang lebih tinggi. Untuk itu, IPSI menekankan pentingnya dukungan konkret dari pemerintah daerah agar potensi prestasi yang ada dapat berkembang dan dipertahankan.
Ia menyebut ada banyak kebutuhan dalam olah raga jika KONI betul-betul mau bekerja, diantaranya adalah pemetaan potensi, penguatan sarana Latihan, pembinaan secara berjenjang pelatihan buat pelatih atau mungkin yang lebih penting bagaimana KONI menjembatani cabor untuk bermitra dengan sekolah atau Lembaga Pendidikan.

“Olahraga jangan hanya dilihat sebagai ajang kegiatan musiman saja. Keaktifan pengurus cabang olahraga tidak seharusnya hanya muncul ketika akan menghadapi even tertentu,” tambahnya.
IPSI berharap RPJMD 2025–2030 dapat menjadi momentum untuk memperkuat posisi olahraga sebagai bagian integral dari pembangunan daerah di KSB. Bukan hanya pada pemenuhan dasar tetapi sudah seharunya pada aspek memperkuat prestasi, karena program olah raga bisa menjadi bagian untuk menumbuhkan kebanggan terhadap daerah.
“olah raga itu pemersatu banyak hal, kalau tidak diseriusi maka itu jangan salahkan pelatih atau pengurus cabor kalau kita selalu kesulitan cari atlet setiap even tertentu,” pungkasnya.
Sementara itu, ketua KONI Sumbawa Barat, Andi Laweng, SH yang dikonfirmasi media ini mengaku bahwa untuk membangun olah raga perlu partisipasi semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha dan termasuk peran serta Masyarakat untuk menjadi olah raga sebagai kebutuhan.
“program olah raga ada kebutuhan kita semua dan menjadi tanggungjawab semua pihak, baik Masyarakat, pemerintah, organisasi olah raga dan dunia usaha, tanpa kebersamaan tentu tidak akan berjalan sesuai harapan. Mudah mudahan minggu depan kami ajukan rencana pelatda dan kejurda persiapan Pop Prov 2026,” tandasnya. (Admin01. Radio Arki)