Sumbawa Barat. Radio Arki – drh. Hairul, MM resmi dilantik dan diambil sumpah jabatan sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumbawa Barat oleh Bupati H. Amar Nurmansyah, ST., M.Si di Aula Pendopo Bupati, Rabu (14/5/2025).
Pengangkatan ini berdasarkan Keputusan Bupati Sumbawa Barat tentang pengangkatan pejabat pimpinan tinggi pratama sekretaris daerah yang menetapkan drh. Hairul sebagai Sekda terhitung sejak tanggal 14 Mei 2025.
Turut hadir dalam acara tersebut Bupati dua periode sebelumnya, Dr. KH. Lalu Zulkifli Muhadli, SH., MM, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta seluruh kepala Satuan Perangkat Daerah Daerah (SPPD) se-Kabupaten Sumbawa Barat.
drh. Hairul bukanlah sosok baru di kalangan birokrasi KSB. Sebelum dilantik sebagai Sekda, ia menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbawa Barat. Pengalamannya yang luas di berbagai lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dinilai menjadi bekal penting dalam menjalankan peran strategis sebagai Sekda.
Bupati Amar menyampaikan rasa terima kasih kepada Penjabat (Pj) Sekda sebelumnya, Drs. Mulyadi, M.Si yang telah menjalankan tugas selama lebih dari enam bulan. Ia dianggap sukses menjaga stabilitas pemerintahan dan netralitas birokrasi di tengah tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Selama lebih dari enam bulan, Pak Mulyadi mampu memastikan pemerintahan berjalan dengan baik dan netral di masa tahapan pilkada. Untuk itu, kita semua patut memberikan apresiasi atas pengabdiannya,” ujar Bupati Amar.
Pelantikan drh. Hairul sebagai Sekda ke-6 dalam sejarah Kabupaten Sumbawa Barat menjadi momentum penting bagi arah pembangunan dan reformasi birokrasi ke depan.
Bupati Amar menegaskan bahwa jabatan Sekda bukan sekadar posisi administratif, melainkan figur sentral dalam memastikan pelayanan publik berjalan cepat, tepat, dan menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung.
“Masyarakat hari ini menaruh harapan yang semakin tinggi terhadap pemerintah. Mereka ingin pelayanan yang responsif dan berkualitas. Di sinilah peran Sekda sangat krusial,” tegasnya.
Menurut Bupati, seorang Sekda dituntut untuk menjadi inspirator di lingkungan birokrasi, bukan hanya menjalankan rutinitas, tetapi juga mendorong lahirnya sistem pemerintahan yang adaptif dan visioner.
Ia menyebutkan bahwa keberhasilan birokrasi bukanlah tentang kemampuan individu semata, melainkan bagaimana top manager seperti Sekda mampu menciptakan arah dan budaya kerja yang satu visi.
“Sekda harus mampu menjadi problem solver. Ia harus punya pandangan komprehensif agar setiap persoalan bisa diselesaikan di level teknis sebelum sampai ke meja bupati. Dengan begitu, seluruh OPD bisa bekerja lebih efektif dan efisien,” jelasnya.
Bupati Amar mengingatkan bahwa dinamika dalam proses seleksi Sekda merupakan hal wajar dalam mekanisme pemerintahan. Namun, setelah pelantikan, semua pihak harus kembali bersatu dalam semangat pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat.
“Seleksi terbuka telah memberi ruang kepada semua yang terbaik. Tapi pada akhirnya, hanya satu yang kita pilih. Mari kita dukung bersama-sama, karena keberhasilan Sekda adalah keberhasilan kita dalam memberikan yang terbaik untuk Sumbawa Barat,” pungkasnya. (Admin02.RadioArki)