Keterangan : Aparatur desa didampingi babinsa dan bhabinkamtibmas sedang menyerahkan sembako kepada warga
Brang Rea, Sumbawa Barat – Cuaca ekstrem kembali membawa dampak serius bagi masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat. Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut selama beberapa jam pada Minggu (11/5) sore menyebabkan banjir melanda Desa Seminar Salit, Kecamatan Brang Rea.
Air sungai yang meluap dengan cepat akibat intensitas hujan yang tinggi langsung menggenangi permukiman warga. Ketinggian air dilaporkan mencapai antara 50 hingga 100 sentimeter. Kondisi ini menyebabkan 78 rumah warga terendam, dan sebanyak 84 kepala keluarga (KK) harus menghadapi dampak langsung dari bencana tersebut.
Tak hanya merusak tempat tinggal, banjir juga mengakibatkan kerugian di sektor pertanian dan peternakan. Sekitar 2 hektare lahan pertanian yang tengah ditanami jagung dan padi ikut terendam air. Para petani pun terancam mengalami gagal panen. Selain itu, bencana ini juga mengakibatkan kematian satu ekor sapi dan ratusan ayam milik warga. Bahkan, 13 karung gabah yang telah dipanen hanyut terbawa arus banjir.
Menghadapi situasi darurat ini, Pemerintah Desa (Pemdes) Seminar Salit menunjukkan respon yang sigap dan tanggap. Hanya dua hari setelah banjir terjadi, pada Selasa (13/5), aparat desa langsung bergerak ke lapangan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga yang terdampak.

Bantuan yang disalurkan berupa puluhan paket sembako berisi beras, mi instan, air mineral, dan kebutuhan pokok lainnya. Bantuan ini diupayakan dapat memenuhi kebutuhan dasar warga setidaknya dalam beberapa hari ke depan hingga kondisi kembali pulih.
Kepala Desa Seminar Salit, Kairuddin, saat ditemui di lokasi pembagian bantuan menyatakan bahwa langkah cepat ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah desa terhadap warganya.
“Banjir ini datang tanpa peringatan dan cukup meresahkan. Warga kehilangan harta benda dan sumber penghidupan mereka. Sebagai pemerintah desa, tentu kami perlu hadir. Bantuan ini adalah bentuk solidaritas dan kehadiran nyata kami di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Meski air banjir kini telah surut, potensi cuaca ekstrem masih cukup tinggi di wilayah tersebut. Pemerintah desa mengimbau seluruh warga agar tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir susulan. Koordinasi juga tengah dilakukan dengan instansi terkait untuk langkah-langkah penanganan lanjutan, termasuk pendataan kerugian dan pemulihan sektor pertanian.
Upaya cepat Pemdes Seminar Salit ini menjadi contoh bagaimana pemerintahan di tingkat desa dapat bergerak efektif dalam menghadapi situasi darurat. Lebih dari sekadar memberikan bantuan, tindakan ini menjadi bukti nyata hadirnya negara dalam skala lokal saat masyarakat menghadapi musibah. (Adv/Iwenk. Radio Arki)