NEWS

12 Hari Berlalu, Hasil Uji Laboratorium Sungai Banjar Belum Juga Keluar

Sumbawa Barat. Radio Arki — Hampir dua pekan sejak sampel air Sungai Banjar diambil untuk diuji di laboratorium, masyarakat Desa Banjar, Kecamatan Taliwang, masih menanti kepastian terkait penyebab kematian ikan-ikan secara massal yang terjadi sebelumnya.

Hingga hari ke-12, hasil uji laboratorium belum juga keluar, memicu keresahan di tengah warga yang khawatir akan potensi pencemaran lingkungan sungai Desa Banjar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumbawa Barat, Mars Anugerainsyah, S.Hut., M.Si., mengungkapkan bahwa pihaknya terus berupaya mempercepat proses keluarnya hasil uji laboratorium tersebut.

Sejak hari pertama pengambilan sampel, kata Rein sapaan akrabnya, DLH rutin melakukan koordinasi intensif dengan laboratorium milik Pemerintah Provinsi NTB. “Tiap hari kami cek langsung ke laboratorium provinsi untuk mendorong percepatan hasilnya,” jelas Rein kepada arkifm.com via WhatsApp, Jum’at, 16 Mei 2025.

Sampel yang dikirim meliputi air sungai, air dari tong tambang rakyat, serta ikan-ikan mati yang ditemukan warga di aliran Sungai Banjar. Uji laboratorium ini menjadi kunci untuk memastikan apakah benar terjadi pencemaran dan dari mana sumbernya.

Tak hanya itu, DLH Sumbawa Barat juga telah melaporkan kejadian ini ke Pusat Pengendalian Pengawasan Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali-Nusa Tenggara, sebagai bagian dari sistem pemantauan lingkungan di wilayah regional.

“Kami sudah menyampaikan laporan resmi ke pusat pengendalian pengawasan pembangunan ekoregion Bali Nusra. Mereka sedang mengatur jadwal untuk turun langsung ke lokasi bersama tim dari Gakkum (Penegakan Hukum) Kementerian Lingkungan Hidup,” ujar Rein.

Rein menambahkan bahwa secara prosedural, hasil uji laboratorium biasanya baru keluar setelah 14 hari. “Normalnya 14 hari (baru keluar hasil lab),” imbuhnya.

Sebelumnya, warga Desa Banjar dihebohkan dengan banyaknya ikan mati di sepanjang aliran sungai Banjar. Dugaan pencemaran pun mencuat, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama aparat kepolisian langsung turun tangan untuk menelusuri sumber masalah.

DLH disebut telah mengambil beberapa sampel penting, yakni sampel air dari sungai, sampel air dari tong tambang rakyat, serta ikan-ikan yang ditemukan mati. Semua sampel tersebut kemudian diuji laboratorium guna mengetahui kandungan zat berbahaya di dalamnya. (Admin02.RadioArki)

Related posts

Pemda KSB Siapkan 1.586 Paket Sembako dan Pasar Murah Di Bulan Ramadhan

ArkiFM Friendly Radio

Serikat Pekerja/Buruh Jangan Sampai Dipecah Belah

ArkiFM Friendly Radio

Yuk! Lirik Lowongan Kerja Di Job Fair KSB

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment

You cannot copy content of this page