Sumbawa Barat. Radio Arki – Kepolisian Resor (Polres) Sumbawa Barat terus melakukan langkah antisipatif terhadap kemungkinan munculnya aksi susulan dari massa pendukung Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS).
Meskipun situasi di wilayah hukum Sumbawa Barat relatif kondusif pasca-aksi besar yang digelar di Pertigaan Tugu Kemutar Telu dan Pertigaan Ai Jati kemarin (15 Mei 2025), pengamanan tetap dilakukan melalui patroli rutin di sejumlah titik strategis.
Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Zulkarnain, S.IK, menyampaikan bahwa pihaknya masih terus melakukan patroli sebagai bentuk kesiapsiagaan dan pengawasan terhadap dinamika di lapangan. Mengingat, pemberitahuan aksi digelar hingga 19 Mei 2025.
“Insyah Allah masih aman. Namun, kami tetap patroli,” ungkap Kapolres Zulkarnain, saat dikonfirmasi arkifm.com, Jumat, 16 Mei 2025.
Patroli dilakukan untuk memastikan keamanan dan ketertiban tetap terjaga, terutama di jalur-jalur utama penghubung antarwilayah dan titik-titik rawan yang sehari sebelumnya menjadi lokasi konsentrasi massa.
Kehadiran aparat di lapangan juga bertujuan memberikan rasa aman kepada masyarakat umum yang masih melakukan aktivitas harian, termasuk distribusi logistik, perjalanan masyarakat, dan kegiatan perekonomian lainnya.
Aksi dukungan terhadap PPS sebelumnya sempat melibatkan ribuan massa dari berbagai kabupaten/kota se-Pulau Sumbawa seperti Kabupaten Sumbawa, Dompu dan Bima yang memusatkan titik aksi di Simpang Ai Jati, perbatasan antara Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa. Sementara massa dari Kabupaten Sumbawa Barat terpusat di simpang tugu kemutar telu.
Dalam tuntutannya, massa aksi yang tergabung dalam Komite Percepatan Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (KP4S), mendesak agar presiden Prabowo Subianto mencabut moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB) dan segera mengesahkan Pulau Sumbawa sebagai sebuah provinsi baru. (Admin02.RadioArki)