Keterangan poto : Muhammad Ary bersama dengan programmer kelas dunia di Singapura, (sumber. Arki)
Sumbawa Barat. Radio Arki – Pekerjaan bagi Sebagian besar pemuda di Sumbawa Barat mungkin harus di dunia tambang atau menjadi ASN. Setidaknya itu bisa kita lihat bagaimana antusiasme lamaran pekerjaan yang masuk, jalan itu tidak salah. Namun jalan itu tidak dipilih Muhammad Ary, pemuda ini memilih jalan sendiri, yaitu dunia digital yang kemudian menjadi jalan yang membawanya sebagai programmer kelas dunia.
Ary demikian pemuda ini disapa, awalnya bekerja sebagai buruh tani dan sopir serabutan, ia berhasil menapaki dunia teknologi informasi setelah mengikuti program pelatihan coding yang difasilitasi PT Amman Mineral Nusa Tenggara bersama Glints Academy. Pelatihan intensif ini membawanya meraih peluang kerja di Singapura, membuktikan bahwa dengan tekad dan kesempatan yang tepat, generasi muda dari daerah terpencil dapat menembus pasar kerja global dan mengukir prestasi di industri teknologi internasional.
Sebelumnya, kehidupan Ary penuh dengan berbagai tantangan. Setelah menikah, ia belum memiliki pekerjaan tetap dan menjalani hari-hari dengan bekerja serabutan untuk membantu keluarga. Ia biasa membantu orang tuanya sebagai buruh tani serta sesekali menarik ojek demi menambah penghasilan. Kondisi ekonomi yang sulit tak menyurutkan semangat Ary untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Beasiswa AMMAN dan Glints Academy
Pada awal 2021, saat bekerja sebagai sopir dan pemecah batu, Ary mendapatkan informasi tentang program beasiswa pelatihan coding yang diselenggarakan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) bekerja sama dengan Glints Academy. Program ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Masyarakat (PPM) AMMAN yang bertujuan mengembangkan sumber daya manusia lokal agar siap menghadapi Revolusi Industri 4.0. Dengan penuh harap, Ary mengikuti seleksi dan diterima dalam pelatihan intensif selama enam bulan.
Selama pelatihan, Ary memperoleh ilmu mengenai berbagai aspek teknologi informasi seperti Front End, Back End, React Native, dan Full Stack JavaScript. Tidak hanya keterampilan teknis, peserta juga dibekali softskill yang meliputi Bahasa Inggris, teknik wawancara, optimasi profil digital, serta persiapan karier. Lingkungan pembelajaran yang suportif dan instruktur yang profesional memberikan dorongan besar bagi Ary untuk terus berkembang.
“Awalnya, saya mendaftar hanya untuk mencoba dan berharap mendapat uang saku. Namun selama pelatihan, saya merasa mendapat banyak dukungan dari teman dan mentor yang membuat saya semakin yakin untuk serius menekuni bidang ini,” ungkap Ary mengenang masa-masa awal pelatihan.
Keberhasilan menuntaskan pelatihan membuahkan hasil positif, bagi Ary. Ia kemudian berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai programmer di Singapura, sebuah pencapaian yang bukan hanya meningkatkan taraf hidupnya tetapi juga mengubah pandangan masyarakat terhadapnya. kini menjadi sumber inspirasi bagi banyak pemuda di Sumbawa Barat, membuktikan bahwa dengan kemauan dan kesempatan, perubahan besar bisa diwujudkan.
Selain fokus pada karier pribadi, Ary berencana untuk memberikan kembali kepada komunitasnya dengan mencetak programmer-programmer baru dari daerah asal. Ia ingin membangun startup yang dapat membuka lapangan kerja serta memberikan peluang kepada generasi muda lain untuk berkembang di bidang teknologi.
Program beasiswa dan pelatihan coding ini telah menarik minat lebih dari 170 pelamar dan berhasil meluluskan lebih dari 100 peserta. Selain itu, program ini bekerja sama dengan lebih dari 120 perusahaan untuk memfasilitasi penempatan kerja peserta di berbagai daerah, bahkan di luar negeri.
Kisah Muhammad Ary adalah bukti nyata bahwa dengan tekad kuat, kemauan belajar, dan akses pendidikan yang tepat, siapapun dari daerah terpencil dapat menembus batasan geografis dan sosial untuk berkiprah di dunia global. Pemuda ini bukan hanya berhasil mengubah hidupnya, tetapi juga membuka jalan bagi generasi muda Sumbawa Barat untuk meraih mimpi yang sama. (adv/adm01. Radio Arki)
