ARKIFMNEWS

Massa Aksi Lanjutkan Blokade Akses Dermaga Poto Tano, Bentrok Sempat Terjadi

Sumbawa Barat. Radio Arki – Aksi blokade akses menuju Dermaga Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, yang dilakukan massa Komite Percepatan Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (KP4S), masih terus berlangsung hingga Senin sore, 27 Mei 2025.

Massa aksi tetap bertahan di lokasi, menegaskan komitmen mereka untuk melanjutkan penutupan akses hingga tanggal 30 Mei mendatang, sebagai bentuk desakan kepada pemerintah pusat agar mencabut moratorium pemekaran daerah dan menetapkan Provinsi Pulau Sumbawa sebagai prioritas dalam daftar daerah otonomi baru (DOB).

Dalam orasi yang disampaikan di tengah kerumunan massa, salah satu orator aksi, Hermansyah, menegaskan bahwa gerakan ini adalah bagian dari komitmen perjuangan rakyat Pulau Sumbawa untuk mendapatkan keadilan administratif dan pembangunan.

“Aksi penutupan akses ini akan terus kami lakukan sampai tanggal 30 Mei. Pemerintah pusat harus membuka moratorium DOB dan menjadikan Provinsi Pulau Sumbawa sebagai prioritas nasional,” serunya.

Aksi kali ini dimulai sejak pukul 11.00 WITA dan berlangsung di titik yang berbeda dari sebelumnya. Aksi awal massa hanya berkumpul di pertigaan tugu Kemutar Telu jalan menuju Taliwang, kini mereka memusatkan massa hanya berjarak sekitar 700 meter dari objek vital nasional, yakni Dermaga Poto Tano. Lokasi yang semakin dekat ini menunjukkan eskalasi tekanan terhadap pemerintah untuk segera merespons tuntutan tersebut.

Meskipun berlangsung dengan intensitas massa yang tinggi dan ketegangan yang meningkat, aksi tetap dijalankan dengan memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan. Saat sebuah ambulans melintas membawa pasien dalam kondisi darurat, massa membuka akses khusus agar kendaraan medis tersebut dapat lewat dengan aman.

Namun demikian, suasana sempat memanas ketika terjadi insiden bentrok antara massa aksi dan aparat keamanan. Ketegangan dipicu oleh seorang sopir truk yang memaksa masuk ke dalam area blokade, padahal massa tengah melakukan penutupan total akses menuju dermaga.

Cekcok dan aksi saling dorong pun tak terhindarkan. Aparat keamanan yang berjaga berusaha melerai, dan setelah beberapa saat ketegangan mereda, situasi berhasil dikendalikan kembali.

Tidak lama setelah insiden itu, massa kembali melanjutkan aksinya dengan tertib. Suasana berangsur kondusif, meski pengamanan dari pihak TNI-Polri tetap diperketat untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi lanjutan.

Aksi yang digelar KP4S ini bukan hanya menjadi simbol perjuangan masyarakat, tetapi juga menjadi peringatan keras kepada pemerintah pusat agar segera memberikan kejelasan terkait aspirasi pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa. (Admin03.RadioArki)

Related posts

Biaya Pendaftran Jalan Sehat Peringatan Hari Bakti PU Bakal Didonasikan

ArkiFM Friendly Radio

25 Peserta Ikuti Gelar TTG KSB ke 19

ArkiFM Friendly Radio

RSUD Asy Syifa Kurangi Layanan Selama Wabah Covid-19

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment

You cannot copy content of this page