Foto: Kepala Brida KSB, Agus, S.Pd saat menyampaikan sambutannya.
Sumbawa Barat. Radio Arki – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menggelar kegiatan Seminar Diseminasi Anugerah Inovasi Daerah KSB tahun 2022, di Lantai III Gedung Sekretariat Daerah KSB, Senin (14/11).
Kepala BRIDA KSB, Agus, S.Pd mengatakan, kegiatan anugerah inovasi daerah dilaksanakan, sebagai ajang apresiasi kepada Satuan Kerja Perangakat Daerah (SKPD) yang telah menunjukkan inovasi yang unggul, berdampak luas dan memiliki kebaruan di instansi masing masing.
“Ini juga sebagai upaya kita meningkatkan indeks inovasi daerah, karena indeks inovasi daerah kita masih kategori inovatif. Kategorinya belum bisa menanjak dari inovatif ke sangat inovatif, meski inovasinya meningkat,” kata Agus.
Ia mengatakan, semenjak BRIDA dibentuk, pihaknya telah melakukan road show ke masing masing SKPD. Hasilnya terdapat 78 judul inovasi yang ditemukan, jumlah tersebut belum termasuk inovasi yang ada di desa dan satuan pendidikan. Namun saat diinput tersisa hanya 25 inovasi.
“Oleh karena itu, kami menindaklanjuti dengan surat edaran bahwa setiap OPD wajib menelurkan inovasi setiap tahunnya. Inovasi yang lahir tahun ini, 2 tahun kedepan baru bisa diinput di indeks inovasi daerah,” jelas dia.
Ia berharap, meski tingkat partisipasi anugerah inovasi daerah tahun ini belum terlalu mengembirakan, kedepan geliat innovator untuk terus berinovasi terus meningkat. Karena tahun ini peserta dari SKPD hanya 8 peserta, Pemerintah Desa 7 peserta dan satuan pendidikan 18 peserta.
“Mudah mudahan dari hasil secara bergiliran, akan mendorong kita menghasilkan inovasi sehingga layanan kepada masyarakat semakin hari semakin membaik,” tukas Agus.
Kegiatan Seminar Diseminasi Anugerah Inovasi Daerah yang mengangkat tema, ‘Terwujudnya KSB baik melalui inovasi daerah yang unggul dan berkelanjutan’ tersebut, dilanjutkan dengan pemaparan narasumber dan diakhiri dengan tanya jawab. Narasumber merupakan para juara dari masing masing kategori yang telah diumumkan sebelumnya. (Enk. Radio Arki)