NEWS

Dugaan Penembakan Warga Tolak Tambang, Polisi Diminta Hati Hati dan Profesional

Keluarga Korban, Muhammad Hafiz saat sedanf ditemui arkifm.com (Sumber. Radio arki)

Sumbawa Barat. Radio Arki – Dugaan kasus penembakan warga yang melakukan penolakan tambang oleh oknum anggota kepolisian resor Sumbawa Barat kini berbuntut panjang. Pasalnya meskipun tengah dilakukan proses penyelidikan atas dugaan pelanggaran SOP, pihak keluarga meminta kepolisian dapat bekerja secara profesional, terutama dalam hal pelanggaran SOP yang berpotensi menjadi Pidana tersebut.


“kami sudah cukup baik membuka komunikasi. Jadi kami harap kepolisian bertindak profesional dan terbuka dalam prosesnya. Jangan sampai ada upaya untuk menggiring opini, sehingga seolah keluarga kami yang salah, karena melakukan perlawanan sehingga harus ditembak,” terang salah satu keluarga Korban, Muhammad Hafiz, kepada media ini, Rabu (28/6) malam tadi.


Menurut hafiz, selain proses yang tengah ditangani oleh bidang propam Polda NTB, pihak kepolisian atau pemerintah daerah membuat tim independen untuk menyelidiki kejadian ini. Karena ini persoalan yang sangat serius tentang institusi Polri. Apalagi yang beraasangkutan juga merupkan perwira.


Pihak kepolisian harus belajar dari sejumlah kasus yang ada, terutama kasus yang menyulut emosi warga karena adanya upaya oknum kepolisian yang seolah-olah ingin menutup kesalahan anggotanya. Intinya, tegas Hafiz, kepolisian jangan sampai bertindak semaunya.


Melihat proses yang sedang ditangani oleh kepolisian tentang kasus tersebut, kata hafiz, pihaknya akan lebih serius, termasuk bilaperlu melaporkan kejadian tersebut ke Komisi Nasional Perlindungan Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan termasuk juga kepada Kompolnas RI.


“tentu akan terkesan lucu aja cara mereka (kepolisian), kalau sampai faktanya dipaksakan bahwa penembakan itu telah memenuhi SOP. Karena kami juga punya fakta dan saksi.” Tegasnya.


Seperti diketahui, aksi dugaan penembakan oleh oknum kepolisian tersebut, adalah bermula dari penolakan Ramli Ramdani dan beberapa warga lainnya terhadap aktifitas pertambangan di daerah setempat. Tetapi setelah beberapa menit aktifitas penolakan itu dilakukan, datanglah empat anggota kepolisian mengendarai mobil, dan melakukan upaya untuk menghentikan aktifitas penolakan tersebut.


Sebelumnya, pihak kepolisian Sumbawa Barat meminta agar pihak keluarga dan warga untuk tidak terprovokasi, pihaknya berjanji akan akan melakukan berbagai upaya serius dalam penanganan kasus tersebut. Bahkan untuk mengantisipasi hal tersebut, kepala Kepolisian Resor Sumbawa Barat sempat mendatangi rumah korban penembakan tersebut. (Admin 01/ Radio Arki)

Related posts

Panen Jagung Demplot Bantu Tingkatkan Swasembada Pangan

ArkiFM Friendly Radio

AMMAN Diminta Jadikan Mantar Sebagai Centra Tenun KSB

ArkiFM Friendly Radio

Bupati Pimpin Apel Kesiapan TNI Polri Hadapi Pemilu

ArkiFM Friendly Radio