Sumbawa Barat. Radio Arki – Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M. menerima kunjungan tim Joint monitoring programme (JMP) Unicef di Central Kediaman Bupati Selasa Malam (3/12).
Tim yang berjumlah 13 orang tersebut terdiri atas EAPro Unicef Regional bangkok, Headquarter Unicef New York, WHO Jenewa, Kepala Unit air bersih sanitasi dan promosi kesehata unicef Indonesia, Unicef Perwakilan NTB/NTT, Perwakilan Bappenas RI, serta perwakilan Kementerian PUPRPP RI.
Kunjungan Unicef tersebut merupakan tindak lanjut dari beberapa pertemuan Unicef dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat sebelumnya, dimana dalam pertemuan tersebut Bupati memaparkan kondisi dan capaian pelaksanaan STBM di Kabupaten Sumbawa Barat.
“Kami datang untuk belajar capaian yang luar biasa terkait STBM, dan berharap bisa melihat langsung kondisi STBM dilapangan. kami akan melihat apa yang bisa kami suport terkait STBM. Kami ingin jadikan Kabupaten Sumbawa Barat sebagai model untuk seluruh dunia”, kata Kelly ann naylor yang merupakan Head Quarter Unicef New York.
Bupati dalam sambutannya memaparkan bahwa pemenuhan hak-hak dasar masyarakat merupakan pondasi utama dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Salah satu hak dasar tersebut adalah bagaimana agar seluruh masyarakat memiliki akses ke fasilitas sanitasi, sehingga program utama setelah dilantik adalah menuntaskan Buang air besar sembarangan dengan menyediakan jamban bagi masyarakat. Alhamdulillah Program tersebut sukses, KSB menjadi salah satu dari 23 Kabupaten/Kota yang sudah ODF (Open Defecation Free) di Indonesia dan menjadi yang pertama di NTB.
Dengan terpenuhinya salah satu hak dasar tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat bisa melangkah ke pemenuhan hak-hak masyarakat lainnya, seperti penyediaan akses jalan yang sudah hotmik sampai desa-desa, sehingga tidak ada lagi daerah yang terisolir.
Kemudian pemenuhan air bersih bagi masyarakat, dengan capaian sudah diatas 85 persen masyarakat sudah bisa menikmati air bersih. Selanjutnya pemenuhan kebutuhan Listrik, dimana sampai saat ini seluruh desa di KSB sudah diterangi listrik. Begitu juga pemenuhan kebutuhan masyarakat akan jaringan komunikasi dan internet, yang sudah hampri rampung pada akhir tahun 2019 ini sehingga tidak ada lagi Blank Spot di KSB.
Dengan pemenuhan hak-hak dasar tersebut, maka masyarakat KSB berada pada zona aman, artinya sudah memiliki kehidupan yang sehat, sehingga tugas pemerintah selanjutnya adalah memberikan penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya pemenuhan seluruh pilar STBM, sehingga semua fasilitas sanitas tidak saja pada zona aman tapi bisa meningkat menjadi lebih nyaman.
“Sekarang tinggal jalan pikiran ini yang kita rubah. Agar seluruh aspek sanitasi bisa tuntas semua, oleh karena itu dukungan dari berbagai pihak termasuk Unicef sangat dibutuhkan”, pungkas bupati. (Humaspro. Radio Arki)