BERITA NASIONAL

Pemerintah Indonesia Diminta Putuskan Hubungan Bilateral Dengan China

Jakarta – Radio Arki – Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Pemerhati Hukum Indonesia, Ismail Marasabessy, SH mengutuk keras dan mengecam tindakan penindasan penganiayaan terhadap seluruh saudara muslim Uighur di Provinsi Xinjiang, China.

Kejadian tidak manusiawi yang telah diberitakan melalui media massa internasional, dimana muslim Uighur mengalami penyiksaan, penindasan, penganiayaan pengucilan, bahkan dilarang menjalankan ajaran agamanya oleh Pemerintah China.

Penindasan, Penganiayaan dan penyiksaan seperti itu, menurut Ismail Marasabessy, merupakan perbuatan yang tak beradab layaknya binatang dan itu adalah pelanggaran nyata atas hak asasi manusia dan hukum internasional.

Lanjut Marasabessy, Hak asasi manusia dan International Convenant on Social and Political Rights menegaskan bahwa adanya kebebasan bagi semua manusia dalam beragama. Maka dari itu, muslim Uighur pun yang merupakan mayoritas penduduk di Provinsi Xinjiang memiliki kebebasan menjalankan ajaran agamanya.

Ismail Marasabessy, SH menegaskan bahwa Terkait, dengan segala tindakan penindasan, penganiyaan atau Genosida yang tidak manusiawi, untuk segera di hentikan. Ismail pun memohon kepada seluruh masyarakat Indonesia terkhususnya umat muslim untuk segera melakukan tindakan, agar pemerintah segera memberikan respon atau bantuan kepada saudara-saudara kita yang mengalami penindasan dan penganiayaan.

“Apabila dalam waktu dekat Pemerintah China tidak menghentikan Penindasan terhadap muslim Uighur, maka Ismail Marasabessy, SH, maka kami mendesak pemerintah segera menghentikan Hububgan Bilateral dengan Negara China, dan segera memulangkan Kedubes China ke Negaranya, serta mengusir seluruh warga China dari Bumi Pertiwi Indonesia,” tegas Ismail, via seluler kepada arkifm.com Sabtu (21/12).

Kepada seluruh Ormas Islam, Muhammadiyah PBNU, Ismail menyerukan agar jangan menutup telinga dan mata akan penderitaan yang di alami oleh saudara muslim di Uighur.

“Suarakanlah perlawanan ke Kedubes China, dan suarakanlah agar penindasan, penganiayaan yang dilakulan oleh Pemerintah China terhadap Muslim Uighur di hentikan,” tukas Ismail. (Fitra.Radio Arki)

Related posts

Jonni Pakkun Jabat Wakil Ketua Umum DPP AJO Indonesia

ArkiFM Friendly Radio

Jelang Perekrutan CPNS September 2018, Ini Formasi Yang Dibutuhkan

ArkiFM Friendly Radio

KTT IORA, RI Buka Kerjasama dengan 5 Negara Ini

Leave a Comment