Sumbawa Barat. Radio Arki – Fenomena yang berkembang di dalam masyarakat sekarang adalah, adanya gerakan para PNS dan PTT melakukan gotong royong ditengah masyarakat, guna membantu warga dalam membuat sumur resapan dan pembuatan bak sampah.
Dinamika tersebut telah berlangsung selama kurang lebih 95 hari di seluruh kecamatan di Kabupaten Sumbawa Barat. Gerakan para PNS dan PTT cukup ramai diperbincangkan oleh warga, karena mereka secara sukarela membantu masyarakat yang kurang mampu untuk mengadakan sumur resapan di rumahnya. Selain itu juga, turut membantu mengadakan bak sampah dengan cara urunan secara sukarela guna membiayai pekerjaan tersebut.
Selain melakukan urunan untuk pembiayaan, mereka juga secara bersama-sama bergotong royong melaksanaan pengerjaan sumur resapan dan membuat bak sampah.
Gerakan yang melibatkan PNS dan PTT untuk terjun langsung ke masyarakat tersebut, disebut dengan penuntasan pilar empat pengelolaan sampah rumah tangga dan pilar lima pengelolaan limbah cair rumah tangga, yang merupakan pilar dari Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Program penyelesaian pilar tersebut merupakan target dalam 100 hari pertama Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat di periode ke-duanya. Mendekati seratus hari, telah banyak desa dan kelurahan melakukan deklarasi tuntas pilar empat dan pilar lima.
Salah satu lingkungan yang cukup antusias dalam program kerja seratus hari Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat, yaitu Lingkungan Tiang Enam Kelurahan Kuang Kecamatan Taliwang. Para PNS dan PTT yang ada di Lingkungan Tiang Enam bersepakat untuk membentuk organisasi permanen.
Ditemui arkifm.com sesaat setelah melakukan pertemuan dan musyawarah, Kepala Lingkungan Tiang Enam Efendi menerangkan bahwa ide untuk membuat organisasi STBM permanen tersebut, berangkat dari semangat dan antusias para PNS dan PTT bersama beberapa komponen masyarakat untuk mempertahankan tradisi gotong royong ditengah masyarakat.
“Ini adalah ide mereka para PTT dan PNS Tiang Enam untuk membentuk organisasi permanent setelah deklarasi STBM tingkat lingkungan. Hal tersebut cukup beralasan, karena selama kurang lebih 90 hari dari sejak sebelum bulan Ramadhan, para PNS dan PTT selalu bertemu bergotong royong hampir setiap hari. Mungkin karena ikatan silaturrahmi yang kuat dari mereka sehingga ini dianggap sebagai wadah silaturrahmi sekaligus wadah untuk membahas persoalan warga di Tiang Enam kedepannya, dan Alhamdulillah kami merasa sangat terbantu dengan gerakan yang dilakukan para PNS dan PTT tersebut,” ungkap Efend sapaan akrabnya.
Sementara itu, ditemui terpisah Kwantan salah satu PNS di Lingkungan Tiang Enam menerangkan, bahwa pembentukan organisasi TBM permanen di Lingkungan Tiang Enam murni berangkat dari keinginan para PNS dan PTT yang ada di Lingkungan Tiang Enam.
“Kami melihat bahwa silaturrahmi ini memiliki potensi besar untuk menjadi bagian dari masyarakat Tiang Enam dalam menjawab berbagai macam persoalan warga. Ini sebagai bentuk kesadaran kami, dimana tugas memelihara STBM bukan hanya sekarang saja tetapi untuk selamanya. Maka dari itu, tidak mungkin STBM ini akan bertahan jika tidak dipelihara. Maka dari itu teman-teman PNS dan PTT Tiang Enam sepakat membentuk organisasi permanent yang kami beri nama STBM Tiang Enam. Orgniasasi tersebut kedepannya bukan hanya terdiri dari para PNS dan PTT tetapi juga melibatkan seluruh komponen masyarakat Lingkungan Tiang Enam,” terang Kwantan.
Dalam musyawarah tersebut, terpilih Roy Marhandra sebagai ketua, Kwantan sebagai Sekretaris dan Yuyun Febrianti sebagai Bendahara. (Red)
previous post