NEWS

Alim-Nasir Sorot Pembangunan Lingkar Tambang Yang Lamban

Keterangan : Ahmad Salim, calon Bupati Sumbawa Barat sedang memberikan orasi politik di Desa Goa, Jereweh, Rabu 18 September 2024.

Sumbawa Barat – Pasangan calon bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat, Ahmad Salim dan Muhammad Nasir ST atau yang biasa disebut Alim-Nasir mulai menyorot Pembangunan di lingkar tambang, yaitu kecamatan Jereweh, Maluk dan Sekongkang yang sangat lamban. Padahal potensi kecamatan ini, menurut Ahmad Salim harusnya mendapat perhatian lebih, oleh karena sumbangsih kepada pendapatan asli daerah (PAD) yang cukup besar.

Ketergantungan daerah pada sektor tambang, khususnya di Dapil 3 (Jereweh Maluk Sekongkang), Kata Ahmad Salim sangat besar, setidaknya ada Rp 650 Milyar setoran Perusahaan kepada pemerintah di tahun 2024. Dengan besaran uang tersebut harusnya kebutuhan mendasar di dapil 3 perlu diprioritaskan dan setiap kebutuhan mendasar itu terpenuhi.  

“Selama ini, kita masih bergantung 80% dari kegiatan tambang di Dapil 3. Dengan anggaran yang ada, ketika masyarakat dapil 3 memiliki persoalan kebutuhan dasar, seharusnya bisa langsung diatasi, karena dapil 3 lah penyumbang terbanyak dari PAD kita,” tegas Ahmad Salim, dalam kesempatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Goa Kecamatan Jereweh, Rabu 18 September 2024 kemarin.

Ahmad Salim yang memiliki pengalaman sebagai manajemen di Perusahaan tambang Batu Hijau mengatakan, persoalan mendasar di Sumbawa Barat itu sebenarnya sama, seperti kurangnya ketersediaan lapangan pekerjaan, masalah pertanian yang mencakup kebutuhan pupuk, bibit, obat-obatan, hingga stabilisasi harga pasca panen, serta krisis air bersih, menjadi sorotan utama masyarakat. Selain itu, kesulitan mendapatkan gas melon dan infrastruktur yang belum merata juga menjadi keluhan yang tak kunjung diselesaikan.

“Masa’ butuh 10 tahun untuk menyelesaikan semua itu,” tukas Ahmad Salim, disambut tepuk tangan dan sorakan Alim Nasir menang hingga menggemakan gedung serba guna Desa Goa itu.

Keterangan : suasana kegiatan peringatan Maulid yang dirangkaikan dengan sosialisasi pasangan Cabup dan Cawabup, Ahmad Salim dan Muhammad Nasir di Jereweh.

Lebih lanjut Ahmad Salim menekankan bahwa, cita-cita perubahan sangat bergantung pada militansi dan soliditas masyarakat dalam ikut serta dalam proses pemilihan kepala daerah, terutama dalam mendukung perjuangan pasangan Alim-Nasir.

“Ini adalah tonggak utama perjuangan kami. Saya berharap kita semua tetap solid untuk mewujudkan perubahan,” harapnya.

Pasangan Alim-Nasir berkomitmen untuk menjadi jembatan yang menghubungkan harapan masyarakat dengan aksi nyata. Melalui dukungan masyarakat, mereka optimis mampu menciptakan perubahan yang signifikan di Sumbawa Barat, memastikan setiap persoalan mendasar yang dihadapi dapat segera teratasi demi kesejahteraan yang lebih merata.

Sebelumnya, tokoh Desa Goa secara tegas mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap pemerintahan yang ada, yang dinilai belum mampu menyelesaikan berbagai persoalan dasar masyarakat. Beberapa isu yang diangkat antara lain bendungan di Jereweh, Balai Latihan Kerja, kurangnya lapangan pekerjaan, masalah pertanian, air bersih, kesulitan mendapatkan gas melon, dan pemerataan infrastruktur yang belum memadai.

“Sangat disayangkan, di tengah anggaran yang besar, banyak kebutuhan masyarakat yang masih terabaikan. Bahkan bendungan Jereweh yang dijanjikan akan di bangun 10 tahun lalu belum juga terrealisasi. Kami kecewa dengan kinerja pemerintahan saat ini,” ujar salah satu tokoh Masyarakat, di depan Alim -Nasir dalam kegiatan tersebut. (Adv/Iwenk. Radio Arki)

Related posts

Tiga Desa Di Sumbawa Barat Dilidik Kepolisian

ArkiFM Friendly Radio

Pasca Udara Tercemar, PT. Uniserv Penuhi Tanggung Jawab Sosial dan Kesehatan

ArkiFM Friendly Radio

Ini Strategi HBK Untuk Meningkatkan Indeks Nilai Tukar Petani Di NTB

ArkiFM Friendly Radio