Mataram. Radio Arki – Badan Koordinasi (Badko) HMI Nusa Tenggara (Nusra) resmi di lantik, Kamis malam (30/9).
Pelantikan tersebut turut di hadiri, Gubernur NTB, di wakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Abdul Azis, Sekjed KAHMI NTB, M. Zakiy Mubarok, Koordinator KAHMI Lobar, Hk. Lalu Winengan, Anggota Komisi I DPRD NTB, Raihan Anwar, Dirintelkam Polda NTB, Kombes Pol Sutrisno, Mantan Kabid Pertanian NTB, Hadi Irfan Zahidi dan Ketua Komite IAIN Bima, Prof. Dr. Muhammad.
Bendahara Umum (Bendum) PB HMI, Abdul Robi Sahrir mengungkapkan dalam buku Dar Academia: How Universities Die dan buku Matinya Kepakaran. HMI menghadapi tantangan baru yang cukup mengkhawatirkan, seperti era aktivisme tidak lagi tertarik, tergerus dengan kondisi jaman. Belum lagi era teknologi.
Dia juga mengingatkan lahirnya HMI, semangatnya untuk menciptakan Kader Ummat dan Bangsa. Dinilai kader HMI telah banyak melupakan tujuan besar itu, banyak yang tidak menyadarinya.
“Insan akademis menuntut kita untuk memperhatikan itu. Kita cukup khawatir di era sekarang, berakhirnya era aktivis. Dan yang akan mengisinya akan gantikan pengusaha muda. Dimana ini juga menjadi tantangan, bahwa gelora aktivisme, kita pertanyakan,”beber Bendum PB HMI, Abdul Robi Sahrir saat pelantikan HMI Badko Nusra.
“Cerita masa lalu itu harus segera di museumkan. HMI harus bisa memberikan sumbangsihnya dengan berpikir lebih keras,” sambungnya.
Selain itu, Robi menyentil kondisi sekarang tidak seperti kondisi biasanya. Ditengah Covid-19 yang dihadapi kader bukan lagi krisis pikiran, melainkan krisis solidaritas.
“Komitmen solidaritas. Insya Allah semua tantangan yang kita hadapi cepat selesai,” terangnya.
Sebelumnya, Ketua Badko HMI Nusra, Rahmat Jayadi mengucapkan terima kasih keterlibatan semua pihak dalam suksesi pelantikan Badko HMI Nusra ke 19. HMI dan tantangan daerah sesuai tema “Merajut Persatuan Untuk Daerah Berkemajuan”. Tantangan internal dan eksternal HMI cukup pelik.
“Tantangan kita diinternal harus kita rajut, untuk menghadapi tantangan eksternal demi kemajuan daerah,” ucapnya.
Sementara itu, Koordinator MD KAHMI Lobar, Hk. Lalu Winengan meminta kader HMI untuk menjaga komitmen kebersamaan.
“Yang paling penting jagalah persatuan. Tanpa kita bersatu, maka HMI tidak akan kuat,” ungkapnya.
Sementara Gubernur NTB, di wakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan, H. Abdul Azis mengakui telah banyak alumni HMI yang mengisi ruang penting di Daerah. Seperti menjadi politisi, pengusaha dan akademisi.
“Insya Allah pengurus yang baru dilantik menjadi calon pemimpinan masa depan,” pungkasnya. (Rif. Radio Arki)
previous post