ARKIFM NEWS

Paguyuban IKBD KSB Gelar Musyawarah Daerah

Sumbawa Barat. Radio Arki – Ratusan warga paguyuban Ikatan Keluarga Bima Dompu (IKBD) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), mengikuti Musyawarah Daerah, di Aula Hanipati Resto, Sabtu pagi (22/1).

Musyawarah Daerah dibuka langsung Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemda KSB, Ir. H. Lalu Muhammad Azhar, MM. Dalam sambutannya Azhar mengatakan, paguyuban IKBD dinaungi oleh orang yang berbeda karakter dan cara pandangnya.

“Saya berharap ketua dan pengurus baru nantinya, bisa menyatukan banyak perbedaan para anggotanya. Selain itu, juga IKBD diharapkan bisa bersinergi dengan Pemda dalam membangun daerah,” kata Lalu Azhar, sapaan akrabnya.

Sisi lainnya, Lalu Azhar mengatakan, beberapa anggota IKBD telah mengambil posisi strategis dalam pemerintahan. Hal tersebut tentu menjadi peluang bagi IKBD, dalam mensinergikan program IKBD dengan program daerah kedepannya.

“Silahkan kita susun program jangka panjang, menengah dan pendek. Kedepan kita juga perlu menevaluasi program kerja secara rutin. Ketika ada kendala dalam menjalankan program, segera dimusyawarahkan dan dicari solusinya,” jelas Mantan Kalak BPBD KSB itu.

Diakhir sambutannya, ia mengatakan bahwa Musda adalah agenda tertinggi dalam organisasi. Pelaksanaan Musda diharapkan mampu meningkatkan gairah organisasi, sesuai tema yang diangkat oleh panitia yaitu reposisi kepengurusan IKBD demi kemajuan.

“Organisasi ini bukan organisasi politik, bukan pula milik orang perorangan. Organisasi ini adalah organisasi sosial dan tugas kita bersama untuk memajukannya,” tandasnya.

Sebelumnya, sesepuh IKBD H. Said Ismail, S.Ag dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah menyiapkan kegiatan Musda dengan baik. Dalam kesempatan itu, H. Said berpesan kepada semua anggota IKBD agar mengunakan filosofi tangan dalam berIKBD

“Jadilah kalian seperti kedua belah tangan, jangan menjadi seperti kedua belah telinga. Filosofi tangan berarti kita senantiasa saling tolong menolong, bekerja keras dan tanpa pamrih. Sementara filosofi telinga berarti keegoisan dan kesombongan,” jelas imam masjid Agung Darussalam itu.

Berkaitan dengan hasil Musda nantinya, H. Said menekankan kepada anggota IKBD untuk menerima hasil dari musyawarah dengan sepenuh hati. Pasca Musda, tidak boleh ada perpecahan dan silang pendapat. Hasilnya itulah yang terbaik bagi organisasi.

“Siapapun yang terpilih itulah yang dipercayakan, dan kita harus siap mengikuti segala kebaikan kepengurusan selanjutnya. Kalau ada masalah jangan kita bertindak sewenang wenang, kita harus selalu mengedepankan musyawarah,” tandas H. Said. (Enk. Radio Arki)

Related posts

Pasien Covid Yang Sembuh di KSB Terus Bertambah

ArkiFM Friendly Radio

Predator Anak di Brang Ene Dibekuk Polisi

ArkiFM Friendly Radio

Kompak! TNI Polri Bantu Masyarakat Kurang Mampu di Kecamatan Poto Tano

ArkiFM Friendly Radio