“lagi dan lagi pelayanan air bersih kepada masyarakat di Kecamatan Taliwang tersendat. Dan dalam kurun waktu satu bulan ini, tercatat sebanyak 3 kali kejadian yang memang sangat merugikan masyarakat sebagai pelanggan. Lantas, ada apa dengan PDAM?”
Taliwang. Radio Arki — Warga Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) untuk kesekian kalinya dengan rentang waktu yang tidak begitu lama kembali tidak menerima pasokan air bersih, pada Senin (31/7) kemarin. Tercatat hingga sekarang, ada 3 kali kejadian serupa dalam kurun waktu sebulan terakhir. Seperti dalam pemberitaan Radio Arki edisi (25/Juli/2017), perusahaan daerah penyedia layanan air bersih itu mendapat kritik tajam dari sejumlah warga yang mempertanyakan kualitas layanan. Bahkan, ada yang meminta Direktur perusahaan itu mundur dari jabatannya.
Lantas ada apakah gerangan dengan janji Direktur PDAM dalam pemberitaan sebelumnya, bahwa pelayanan air bersih bakalan normal kembali.
“Kami saat ini sedang berupaya untuk segera melakukan perbaikan dan berupaya semaksimal mungkin agar besok pagi suplai air ke pelanggan bisa segera normal kembali.” ujarnya dalam pemberitaan yang lalu
Sementara, Direktur PDAM, Bambang, ST yang dikonfirmasi Radio Arki melalui Kepala Bagian (Kabag) Teknik perusahaan itu, Syahabuddin Redin menerangkan bahwa, pihaknya telah melakukan perbaikan pipa jaringan induk yang diketahui putus pada siang harinya. Lokasi kerusakan tidak berbeda jauh dengan lokasi kerusakan sebelumnya. Lantaran alat berat (Exavator—Red) peroyek pemeliharaan irigasi yang melintasi pipa jaringan induk PDAM. “Memang permasalahan ini terjadi akibat dari adanya pengerjaan peroyek irigasi. Karena tahun seblumnya tidak pernah terjadi, terkecuali adanya gejala alam. Namun ini adalah yang terakhir pengerjaan proyek, dan dapat dipastikan persoalan ini tidak akan terulang.” Ujarnya meyakinkan.
Ia membeberkan bahwa pihaknya segera melakukan pergantian pipa dengan meminta bantuan dari PDAM Sumbawa. Dan dapat dipastikan masalah tersebut tidak akan berlangsung lama. “Karena memperoleh pipa butuh waktu lama. Maka Kami langsung berkoordinasi dengan PDAM Sumbawa untuk upaya penanggulan sementara. Beruntung kami mendapat bantuan pipa, dan dipastikan persoalan ini segera tertanggulangi,” katanya.
Lebih lanjut, menyinggung soal debit air yang kecil di waktu tertentu. Ia mengungkapkan bahwa, ada faktor dimana penggunaan air secara serempak, seperti jam pagi dan sore hari, juga dikarenakan tidak tersedianya bak penampungan dalam kota. Sehingga untuk menangani persoalan tersebut, pihaknya telah mengusulkan pengadaan fasilitas itu melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Naerah (APBN) 2018, di dua lokasi kota, yakni di Kelurahan Bugis dan Lingkungan Sebubuk.
“Sekali lagi, saya atas nama manajemen PDAM Sumbawa Barat, kepada seluruh pelanggan menyampaikan permohonan maaf. Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin, untuk itu kami meminta pengertian pelanggan.” pungkasnya. (Moerdini.Arki Radio)