Sumbawa Barat. Radio Arki – Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST., M.M.Inov, kembali menegaskan pentingnya menjaga netralitas bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menghadapi masa tenang pemilihan umum 2024.
Pernyataan ini disampaikan dalam apel yang dipimpinnya di halaman Graha Fitrah Kantor Bupati Sumbawa Barat, Selasa (7/2/2023).
Fud menyoroti kejadian-kejadian terkait pelanggaran pemilu yang telah terjadi, seperti keterlibatan caleg dalam money politik dan penyalahgunaan media sosial oleh kepala desa di kabupaten lain untuk kepentingan politik. Belum lagi soal ASN yang melibatkan diri dalam kegiatan politik.
Ia menjelaskan bahwa ASN, sebagai bagian dari birokrasi negara, harus mematuhi aturan netralitas yang diatur dalam Undang-Undang ASN.
“Saya mengingatkan kepada kita semua, termasuk diri saya sendiri, untuk tidak mengajak atau menggerakkan ASN demi kepentingan politik. Kita harus gentle dalam menghadapi setiap kontestasi politik. Untuk itu saya ingatkan kembali, mumpung belum kedapatan dan ada yang melaporkan, berhentilah stop,” tegasnya.
Lebih lanjut, Fud menyampaikan bahwa pelanggaran terhadap netralitas ASN dapat memiliki konsekuensi serius, baik secara administratif maupun pidana. Ketika ASN terjerat persoalan tersebut, tidak ada yang bisa membantu.
Fud juga menyoroti keterlibatan pejabat seperti oknum Sekretaris Dinas dan Kepala Bidang yang ikut dalam kegiatan kampanye politik. Ia kembali mengingatkan agar behenti ikut ikutan, apalagi dokumentasinya sudah tersebar di media sosial.
“Ini peringatan untuk diri saya dan bapak ibu semua, agar kita sama sama introspeksi diri untuk kembali ke jalur yang benar, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing,” tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya disiplin dan etos kerja bagi ASN lingkup Sumbawa Barat, serta meminta agar promosi didasarkan pada kinerja yang baik, bukan karena faktor kedekatan personal.
“Mari kita jaga Sumbawa Barat ini bersama-sama. Jangan biarkan intimidasi atau pelanggaran netralitas merusak pesta demokrasi kita. Laporkan jika menemukan hal yang mencurigakan kepada kami. Saya, Pak Bupati, BKPSDM dan Inspektorat siap memberikan jaminan bagi kebebasan dalam menentukan pilihan,” tandasnya.
Sisi lainnya, Fud menegaskan komitmennya untuk mengakhiri masa jabatan dengan suasana yang kondusif dan penuh kedamaian. Ia berharap agar semua pihak dapat bekerja dengan disiplin dan integritas demi kemajuan Sumbawa Barat yang lebih baik.
“Mari kita jaga agar ASN ini netral, agar kita semua nyaman, serta tidak ada hal hal yang memicu kegaduhan. Saya dan pak bupati ingin mengakhiri masa jabatan dengan suasana yang penuh kedamaian,” tandasnya. (Enk. Radio Arki)