“Program demi program untuk mengentaskan kemiskinan terus diluncurkan pemerintah daerah Sumbawa Barat. Bahkan dalam lanjutan program jambanisasi pemerintah darah Sumbawa Barat mendapat respon positif dari pemerintah pusat, sehingga memndapat program lanjutan berupa hibah untuk air limbah setempat.”
Sumbawa Barat. Radio Arki- Pemerintah Derah Kabupaten Sumbawa Barat mendapat program hibah air limbah setempat sebanyak 5359 unit dari kementerian keuangan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas terhadap program jambanisasi yang telah dituntaskan pada tahun 2016 lalu.
Demikian diterangkan kepala bidang Cipta Karya Pekerjaan Umum Sumbawa Barat, Yetti Andriani, SE, kepada www.arkifm.com, Rabu (08/11) siang tadi, di ruang kerjanya.
Berdasarkan surat perjanjian hibah dari kementerian keuangan, terdapat 6000 unit sasaran program. Tetapi seiring dengan perjalanan dan proses berikutnya, maka diputuskan sebanyak 5359 unit. Dan program itu sudah mulai dilaksanakan pada bulan Juli lalu di beberapa kecamatan se-Sumbawa Barat.
“Sejauh ini pertanggal 31 Oktober lalu progres programnya sudah 90,7 persen, atau menyisakan 500 unit tangki untuk kecamatan Taliwang. Jadi berdasarkan jadwal maka tanggal 15 November 2017 semuanya sudah tuntas. Karena laporan terakhir hari ini tinggal menyisakan 120 unit saja,” terangnya, didampingi Kepala Seksi Penyedia Air Minum Dan Air Limbah Dinas PU KSB, Abdul Azis, M.Eng.
Dalam pelaksanakan program itu, ia mengaku, tidak menemukan kesulitan berarti di masyarakat. Artinya tidak ada penolakan ataupun reaksi negatif terhadap program tersebut. Karena selain sudah terdapat sosialisasi yang masif, model program ini bagi masyarakat Sumbawa Barat juga bukanlah program baru, dimana masyarakat memang sejauh ini telah menggunakan model pembuangan limbah keluarga seperti itu.
“semuanya lancar, masyarakat kita dapat langsung menerima (program ini). Justru sangat diapresiasi karena dapat membantu untuk memperbaiki model pembuangan limbah keluarga yang sudah ada.”Ungkapnya.
Sementara itu, kepala bidang seksi air minum dan air limbah, Abdul Azis menjelaskan, program ini adalah program inovasi dalam model pembuangan air limbah keluarga. Dimana selama ini pembuang air limbah keluarga kita cendrung hanya menggunakan beton tanpa ada sefty tank sebagai penghancur. Apalagi dengan keberadaan sefty tank ini, masyarakat juga menyedot apabila dikemudian hari pembuangan limbah itu penuh.
“memang selama ini sedikit sekali warga kita yang pembuangan limbahnya full. Tetapi dengan program ini justru akan semakin membantu pemanfaatan lain, karena pengelolahan limbah keluarga seperti ini juga dapat dikelolah kembali menjadii pupuk dan lain sebagainya,”ujarnya.
Dalam program ini pemerintah menganggarkan Rp 3 juta untuk setiap unit yang dipasang. Jadi dengan jumlah sefty tank yang ada yaitu sebanyak 5359 unit. Maka sedikitnya jumlah anggaran yang disiapkan dalam program ini adalah Rp 18 Milyar lebih. Anggaran itu, kata Abdul Azis sudah termasuk didalamnya biaya pemasangan dan jumlah pembuatan sefty tank, sehingga sudah tidak ada pembiayaan lain yang dikeluarkan.
Lebih lanjut, ia membeberkan pembagian sasaran program dilakukan secara proporsional, dengan masing masing kecamatan yaitu, kecamatan Maluk sebanyak 320 unit, kecamatan sekongkang 557 unit, kecamatan seteluk 731, kecamatan Brang Rea 708, kecamatan Brang Ene 2018, kecamatan Jerweh 270 unit, kecamatam Poto Tano 1023 dan terakhir kecamatan Taliwang sebanyak 1532 unit.
“semuanya kita pastikan tuntas pertengahan November. Dan itu sesuai target.” Demikian, Abdul Azis. (Unang Silatang. Radio Arki)