ARKIFM NEWS

Hati-Hati! Sumbawa Barat Belum Bebas Dari Virus Antraks

 

Sumbawa Barat. Radio Arki -Kepala Bidang Perternakan Kabupaten Sumbawa Barat, Kusmirin S.ST, kepada www.arkifm.com mengatakan bahwa sejauh ini belum ada kasus Virus Antrak terjadi di Sumbawa Barat. Tetapi pihaknya belum berani menjamin bahwa virus yang biasa menyerangg hewan mamalia tersebut tidak ada penyebarannya dan tidak akan bisa terjangkit warga di Sumbawa Barat.

” semenjak Kabupaten Sumbawa Barat terbentuk. Virus antrak memang tidak ada, tetapi kita belum berai jamin bahwa kita sudah bebas viris tersebut,” terangnya, belum lama ini, kepada www.arkifm.com .

Untuk mengetahui gejala awal Antraka. Jelasnya, maka apabila melihat hewan mati mendadak, dengan ciri dan tanda yaitu keluar cairan dari semua lubang yang ada di tubuhnya..maka hampir dipastikan itu adalah gejala antraks. Terhadap kasus seperti itu, selama ini pihaknya, selalu memberikan perlakukan khusus, karena bisa juga menular dan membahayakan manusia.

“Apalagi dari bakteri virus mematikan ini uga terbilang cukup lama bisa bertahan, yaitu sampai 20-an tahun.” Bebernya.

Selain memberikan perlakuan khusus, lanjutnya,  terhadap kasus adanya hewan yang mati mendadak akan dilakukan sampling dan cek di Laboratorium. Sementara  bangkai hewan yang diduga terjangkit virus mematikan itu, akan dikubur dengan  kedalaman tiga sampai empat meter.

“kalau dimakan atau disiram itu berbahaya. Potensi menular kepada manusia sangat tinggi,” tukasnya.

Pemerintah juga melakukan penegahan terhadap penyebaran virus mematikan ini, yaitu dengan cara melakukan vaksinasi rutin dalam enam bulan sekali. Sayangnya, karena kebanyakan petani ternak di Sumbawa Barat lebih cendrung melepas bebas hewan peliharaannya, maka hal inilah yang semestinya diwaspadai.

“hewan mati mendadak tentu kita bisa teliti kalau hewan itu adalah ehwan ternak. Masalahnya kalau hewan ini adalah hewan liar, jadi kita harap masyarakat kita selalu waspada, jangan sampai virus ini justru menyebar di Sumbawa Barat,” demikian, Kusmirin.

Seperti diketahui, Penyakit Antraks adalah penyakit menular akut dan sangat mematikan yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis dalam bentuknya yang paling ganas. Antraks bermakna “batubara” dalam bahasa Yunani, dan istilah ini digunakan karena kulit para korban akan berubah hitam. Antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora liar dan yang telah dijinakkan.Penyakit ini bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia, namun tidak dapat ditularkan antara sesama manusia. (AB-ArkiRadio)

Related posts

Polres KSB Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1443 H

Ruas Jalan di Kecamatan Moyo Hulu Disemprot Disinfektan

ArkiFM Friendly Radio

Situasi Rumit PPKM, Polisi Pantau Kelompok Nelayan dan Ibu Ibu Penjual Ikan

Leave a Comment