Jakarta – Polisi menggelar patroli pascabentrokan yang terjadi antara sopir angkutan kota (angkot) dan pengemudi ojek online di Tangerang. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mencegah timbulnya aksi balas dendam.
“Patroli ada, kita lakukan patroli malam ini,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan kepada detikcom, Kamis (9/3/2017).
Harry menjelaskan pihaknya dibantu personel Polda Metro Jaya, TNI dan Satpol PP Pemkot Tangerang berkeliling malam ini, memastikan tak ada gejala bentrok susulan.
“Dari Polda Metro kami di-back up dua kompi Brimob dan Sabhara. Dan dari TNI ada tiga kompi. Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat, kita lakukan patroli gabungan bersama unsur TNI dan Satpol PP,” ucap Harry.
Sasaran patroli adalah beberapa lokasi yang dianggap aparat rawan, seperti terminal dan tempat keramaian.
Sementara itu, Harry membantah broadcast yang menyebutkan bahwa akan adanya aksi balas dendam dari sopir angkot di beberapa wilayah seperti Pintu Air 10, FM3, Sangiang, Jalur Moderland Metos Tangerang.
Dalam broadcast itu disebutkan bahwa sopir angkot mengincar pengojek dengan menyamar menggunakan motor dan mobil, sehingga pengojek diminta untuk tidak megeluarkan Handphone selama di jalan.
“Itu hoax, tidak ada itu,” tegas Harry.
Terakhir, Harry mengimbau kedua belah pihak menahan diri dan menjalankan apa yang sudah menjadi kesepakatan dalam mediasi, Rabu (8/3) malam tadi. Kedua pihak diminta tidak memprovokasi atau pun terprovokasi untuk melakukan penyerangan atau pun aksi balas dendam.
“Kami mengimbau kedua pihak untuk berkomitmen menjaga apa yang sudah disepakati, tidak ada saling balas dendam, tahan emosi,” tutup Harry.
(aud/aud)
(sumber :Detik.com)