ARKIFM NEWS

DLH Diminta Serius Tangani Sampah Impor di Pantai Poto Batu

Foto : Pengunjung wisata Poto Batu tampak menikmati keindahan pantai diantara sampah sampah. (Doc. Arkifm)

Sumbawa Barat. Radio Arki – Persoalan sampah menjadi persoalan tak ada habisnya untuk dibicarakan. Mengapa tidak, menyoal sampah bukan hanya mengganggu pemandangan, tetapi juga mengundang sumber penyakit. Terlebih lagi keberadaan sampah yang berada di lokasi wisata. 

Keluhan terkait sampah datang dari pelaku wisata, Tonyman Al Kasyim alias Tonjes. Pelaku wisata yang telah bertahun-tahun mengelola wisata pantai Poto Batu tersebut, mengeluhkan tidak adanya inisatif Pemda Sumbawa Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dalam mencari solusi terkait sampah impor yang terbawa arus sepanjang bibir pantai Poto batu.

“Semasa saya disini, tidak ada inisiatif DLH dalam mencari solusi terkait sampah impor di Poto Batu. Padahal sampahnya relatif banyak. Tak khayal, banyak pengunjung lokal dan mancanegara mengeluhkan hal tersebut,” keluh Tonjes, sembari mengumpulkan sampah plastik disepanjang bibir pantai Poto Batu.

Meski mengaku kurangnya perhatian DLH KSB, Ketua Komunitas Wisata Kreatif Rastaliank Kawa Pisak tersebut tak tinggal diam. Ia selalu menyempatkan diri melakukan pembersihan secara mandiri, meski jangkauannya cukup jauh dari lokasi lapaknya berjualan.

“Siapa yang tak tersentuh mas. Lihat sampah begitu banyaknya. Saya selalu berusaha membersihkan, karena naluri ingin menjaga keasrian alam,” terangnya.

Untuk mengantisipasi meningkatnya sampah impor, Tonjes juga mengaku sudah sering berkoordinasi dengan DLH mulai dari tahun 2016 hingga saat ini. Bahkan ia rela mengumpulkan sampah ke dalam karung agar bisa diangkat oleh petugas kebersihan dari DLH.

“Saya hanya minta DLH mengangkat sampah yang telah saya dan teman-teman kumpulkan. Itu saja yang saya minta. Kalau tidak ada solusi untuk diangkat, terpaksa saya membakarnya, meski banyak pengunjung yang mengeluhkan pencemaran lingkungan akibat emisi sampah plastik,” ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbawa Barat, Feriyal, S.KM yang dikonfirmasi media ini, mengaku belum ada yang pasti punya jalur pengangkutan sampah di areal pantai, dikarenakan keterbatasan armada.  

“Naaah..belum ada yg pasti punya jalur ke sana. Mklm terbatas armada ini. Gini aja, klo sdh bnyk kontak kami tak suru angkut dia,” tukas Kapala DLH, melalui pesan WhatsApp. (Enk. Radio Arki)


Related posts

Pelaku Perjalanan Dari Wilayah Terjangkit di KSB Capai 195 Orang

ArkiFM Friendly Radio

Praktek Bisnis Calo Tenaga Kerja PT. AMNT Terbongkar

ArkiFM Friendly Radio

Dinas DIKBUD KSB Mengucapkan Selamat HUT KSB Ke-18

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment