“ Bulan ramadhan tinggal menghitung hari. Sebagai tradisi, pada setipa akhir bulan suci ini biasanya berbagai perlombaan untuk menyemarakkan bulan ramadhan digelar diberbagai kota dan desa. Momentum itu yang perlu didorong sebagai ajang kreatifitas dan menjadi penguatan atas konsep revolusi mental bagi generasi mendatang.”
Brang Rea. Radio Arki- Semarak Lomba dalam Bulan Suci Ramadhan di Desa Sapugara Bree, kecamatan Brang Rea atau kegiatan yang bertajuk ‘Semarak Ramadhan’, Sabtu (17/6) malam tadi secara resmi ditutup. Kegiatan yang dilaksanakan beberapa hari tersebut, langsung ditutup oleh kepala desa tanah kelahiran pahlawan Undru tersebut dengan berbagai pesan moril dan motivasinya kepada pemuda.
“pemuda harus mampu menjadi lokomotif perubahan dalam revolusi mental masyarakat Desa. Dan pemuda harus terus kreatif untuk memunculkan ide-ide pembangunan atau terus berinovasi untuk masyarakat desa. Karena kami yakin dengan demikian, masyarakat desa akan bisa menjadi kekuatan untuk menopang kehidupan perkotaan.” Ujar Kades Sapugara Bree, Andi Subandi, S.Pd, dalam sambutan penutupan kegiatan tersebut yang disambut tepuk tangan meriah oleh peserta.
Menurutnya, saat ini masyarakat desa membutuhkan pemuda yang revolusioner, atau yang sekarang lebih dikenal sebagai ‘agent of change’ (baca: agen perubahan), terlebih dalam konsep dan pola pembangunan di desa sekarang. Pembangunan masyarakat desa, kata Andi, sangat menitik beratkan kepada partisipasi, yang tentu dalam posisi tersebut dibutuhkan lokomotif atau daya dorong dari pemuda
Perlu perubahan cara pandang banyak pihak, khususnya pemuda dalam kontek berdesa. Bahwa Desa hari ini bukanlah subjek pembagunan, tetapi sebagai objek dalam pembangunan. Maka, masyarakat terutama Pemuda harus terus berinovasi serta memiliki daya kritis agar bisa menciptakan pola pembangunan yang demokratis.
” memang merubah mental ini tidak bisa seperti membalik telapak tangan, butuh waktu. Tapi minimal hari ini kita terus bergerak untuk merubah itu harus kita mulai dari diri kita sendiri. Tidak lagi kita (Pemuda.red) sebagai penonton tapi kita harus bisa sebagai Pemain dalam Desa membangun Indonesia.” jelasnya.
Lebih Lanjut Andi sapaan akrabnya, peserta dalam ‘Semarak Ramadahan’ ini prinsipnya telah berkontribusi dan merupakan generasi emas KSB, terutama di Kecamatan Brang Rea ataupun khususnya DSB ( Desa Sapugara Bree). Dan atas terselenggaranya kegiatan ini, dengan berbagai dukungan dari semua pihak, terlebih orang tua sangat diapresiasi sebagai bentuk dukungan untuk menciptakan generasi emas di KSB, dan mendorong revolusi mental. .
” saya mengajak kepada semua orang tua untuk terus mendorong dan mendidik anak-anaknya agar kelak bisa menjadi agent perubahan dalam membangun Desa serta bisa menjadi anak yang bermental baja dan berakhlakuk karimah. Karena kita ingin Desa Sapugara Bree betul betul dapat menjadi cerminan sebagai desa santri di KSB.” Harapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan yang juga Sekretaris Ikatan Remaja Masjid Dusun Bree DSB, Burhanuddin menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berkontribusi dalam menyemarakkan kegiatan tersebut. Ia berharap, kegiatan tersebut akan menjadi agenda rutin Ikatan Remaja Masjid, dan akan digelar pada setiap kegiatan hari besar Islam lainnya dengan berbagai perlombaan, seperti kegiatan omba Baca Ayat Pendek, Azan, Busana Muslim, Ceramah, doa Sehari-hari dan Puisi Islami.
“Alhamdulilah kegiatan ini berjalan lancar dan diikuti sedikitnya oleh 185 orang anak dari semua jenis mata lomba. Syukur Alhamdulilah semua ini berkat dukungan dan partisipasi semua pihak termasuk Peran Pemerintah Desa yang sangat penting dalam acara ini. “ujarnya.
“Terimkasih kami sampaikan ke Dewan Juri. Nanti InsyaAllah Pengumuman Pemenang dan Pembagian hadiah akan di sampaikan atau dirangkaikan dengan kegiatan Halal Bihalal.” Demikian, tutupnya (Unang Silatang.Radio Arki)