“Persoalan anak memang telah menjadi perhatian nasional. Apalagi kasus terhadap anak, baik itu pelecehan dan kekerasan anak sekarang semakin tinggi. Untuk itu butuh kepedulian banyak pihak.”
Sumbawa Barat. Radio Arki – Perkembangan anak baik itu karakter dan dimensi lain yang menjadi hak anak harus menjadi perhatian serius banyak pihak. Karena anak adalah generasi penerus yang harus diperlakukan secara wajar dan disiapkan untuk membangun bangsa. Untuk itu Sumbawa Barat akan terus didorong untuk dapat menjadi daerah yang bersahabat dengan anak.
Demikian dikatakan Fud Syaifuddin, Ahad (18/6) pagi tadi, kepada www.arkifm.com via seluler.
Menurut Wakil Bupati yang kemarin (Sabtu tanggal 17 Juni 2017. Red) menerima penghargaan sebagai tokoh peduli anak indonesia tersebut, perkembangan anak sebenarnya sangat dipengaruh oleh keluarga dan lingkungan. Maka sangat penting menciptakan kehidupan dari keluarga yang positif, dan lingkungan yang dapat mendorong terbentuknya karakter positif bagi anak.
“anak memang anugerah, jadi harus diperlakukan secara baik. Sebagai orang tua, kepedulian terhadap anak harus menjadi hal utama, artinya perlu perlakukan dengan tepat.” ujarnya.
Dalam psikologi anak ada beberapa tahapan cara memperlakukan anak. Misalnya dari umur 1-7 tahun harus diperlakukan seperti raja. Dari umur 7 sampai dengan 14 tahun anak harus diperlakukan seperti tawanan perang, artinya harus mulai disampaikan batasan dan larangan tentang sosial dan agama. Selanjutnya yang terakhir adalah dari umur 14-21 tahun perlu diperlakukan sebagai sahabat.
“saya pikir kita punya cara tersendiri untuk memperlakukan dan mendidik anak. Tetapi tetap saja, prinsipnya jangan sampai anak diperlakukan secara kasar. dan perlu diberikan hak -haknya.”tukasnya.
Lebih lanjut, sebagai wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud syaifuddin mengungkapkan, akan terus mendorong agar Sumbawa Barat dapat menjadi lingkungan yang sangat bersahabat bagi anak. Sehingga kondisi kekinian secara nasional yang cendrung banyak memperlihatkan kejadian yang mengabaikan anak, menurutnya, dapat terhindarkan di Sumbawa Barat.
“kita ingin kasus kekerasan anak dan pelecehan anak betul-betul dapat ditekan dan tidak boleh terjadi di KSB.” Tegasnya.
Selain itu, ia berharap bahwa, faktor yang harus menjadi perhatian utama kepada anak adalah Pendidikan. Karena dengan pendidikan, maka masa depan anak akan bisa lebih terjamin. Hal tersebut juga menjadi dorongan dirinya saat mulai menjabat sebagai wakil Bupati Sumbawa Barat agar memberikan perhatian lebih serius kepada sektor pendidikan.
Selain pendidikan, faktor kemiskinan keluarga juga menjadi pendorong kondisi dimana anak ditelantarkan, dan termasuk dilecehkan. Kedua faktor ini, harus menjadi persoalan serius banyak pihak agar anak tidak menjadi korban atas kondisi tersebut.
“banyak anak yang tidak bisa mengeyam pendidikan hanya karena mereka (anak-anak) miskin dan harus menghidupi dirinya dengan bekerja keras. Dan ini tidak boleh terjadi di Sumbawa Barat. Maka kami akan tetap fokus bagaimana mengetaskan kemiskinan sembari memberikan perhatian serius terhadap pendidikan.” Tukasnya.
Seperti diketahui, wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, Sabtu (17/6) kemarin mendapat penghargaan sebagai tokoh peduli anak nasional dari Yayasan Restu Bunda dan Yayasan Peduli Anak Indonesia. Penghargaan itu diberikan langsung oleh Ketua Yayasan Restu Bunda, Laksanama Sukardi, dalam rangkaian acara Anak Nasional, di Taman Mini Indonesia Indah. (Unang Silatang. Radio Arki)