NEWS

Destinasi Wisata Desa Mantar Ingin Dikembangkan Seperti ini

Kades Mantar, Asmono saat diwawancara wartawan arkifm.com di ruang kerjanya (Poto. arkifm)

Sumbawa Barat. Radio Arki – Kawasan wisata di puncak bukit Mantar terus berkembang, setidaknya itu dapat dilihat oleh banyaknya pengunjung yang kerap datang, terutama diakhir pekan. Kondisi diharapkan kepala desa setempat, Asmono dapat ditopang oleh fasilitas hunian bagi pengunjung, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih besar terhadap warga setempat.

“lumayan banyak pengunjung yang datang, tetapi yang banyak dikeluhkan adalah fasilitas hunian. Jadi kita berharap ada sentuhan  untuk hal tersebut, agar warga kami dapat merasakan manfaat yang lebih besar,” ujarnya, kepada media ini Rabu (26/1) siang tadi.

Sedikitnya ada 3 hektare lahan yang telah disiapkan untuk pengembangan wisata guna menopang kebutuhan fasilitas hunian bagi pengunjung. Namun persoalnnya, ungkap Asmono, mengingat dalam penyediaan fasilitas itu membutuhkan anggaran yang cukup besar, maka harus ada pihak lain yang mau terlibat, seperti pemerintah provinsi ataupun kabupaten. 

Suasana Desa Mantar Di pagi hari (poto. sumber internet)

Ia mengaku, sejauh ini fasilitas yang disiapkan pemerintah daerah cukup membantu, seperti MCK ataupun fasilitas lainnya. Tetapi jika ditopang dengan fasilitas hunian, maka sudah pasti akan memberikan dampak ekonomi dan serapan tenaga kerja yang cukup banyak bagi warga setempat. 

“iya kami juga rencananya ingin undang investor atau pegiat wisata untuk bekerjama dalam penyediaan fasilitas ini,” tegasnya.

Sementara itu, dinas pariwisata Kabupaten Sumbawa Barat, melalui kepala bidang destinasi wisata, Abdul Munir, mengaku tidak banyak mengetahui tentang pengembangan destinasi wisata untuk desa Mantar. Karena untuk infrastruktur di wilayah tersebut, telah menjadi otoritas kementerian PUPR. Dan telah mulai direncanakan.

“yang ada saat ini akan ditata ulang polanya. Seperti tempat take off dan lain sebagainya. Sementara untuk hunian, kami belum mengetahui pasti seperti apa pengembangannya. Selebihnya ditangani oleh pak naf’an (Staf Bappeda).” Terangnya. (Iwenk. Radio Arki)

Related posts

Toleransi Umat Beragama Masyarakat NTB Diapresiasi Danrem

ArkiFM Friendly Radio

Komisi III : Ijin Pelepasan Air Asam Tambang Dari Bupati Bukan Berarti Perusahaan Tidak Lalai

ArkiFM Friendly Radio

Jalur Kabel Lampu Lalu Lintas di Depan SMA Muhammadyah Dirubah

ArkiFM Friendly Radio