NEWS

Kades Kokarlian : ‘Hubungan Asmara’ Menjadi Pemicu Dominan Konflik SARA

( Kades Kokarlian saat lounching desa sadara kerukunan, 18 Januari 2022. Poto Arkifm)

Poto Tano. Radio Arki – Desa Kokarlian termasuk desa yang memiliki keberagaman social, termasuk keberagaman keyakinan. Keberadaan ini menurut Kepala Desa setempat, Anasrullah, bisa menjadi modal dasar untuk memajukan desa tersebut, tetapi bisa juga sebaliknya, jika tidak diarahkan dengan baik dan serius.

Ia memebeberkan, sejauh ini potensi konflik SARA (Suku Agama Ras Antaragolongan) sangat dijaga untuk dapat dihindari. Salah satunya adalah merespon cepat  setiap keadaan yang berpotensi menjadi konflik komunal atau SARA, seperti persoalan hubungan asmara atau kenakalan remaja.

“memang bisa sangat sepeleh (persoalannya), tetapi bisa fatal. Maka ketika ada kejadian seperti itu, yaitu kenakalan remaja atau hubungan asmara beda keyakinan, dari awal diingatkan dan dipantau oleh hokum adat yang ada,”ungkapnya.

Bupati Sumbawa Barat dalam lounching Desa Sasdar kerukunan (Poto. Arkifm)

Pihaknya cukup banyak belajar pada sejumlah konflik SARA yang terjadi di pulau Sumbawa, khususnya Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat. Dalam sejumlah kasus yang terjadi, pemicunya sangat sepeleh, tetapi karena tidak segera direspon dengan cepat oleh setiap elemen social setempat, itulah yang bisa berujung konflik.

Keberadaan Forum Kerukunan Umat Beragama yang telah dibentuk di desa Kokarlian, telah sangat berperan. Untuk itu, kedepan keberadaan forum ini dapat terus didukung oleh pemerintah, baik itu pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah. Karena dalam menopang program Desa Sadar Kerukunan, pemerintah desa telah berupaya menjaga perbedaan ini dengan berbagai program keselarasan sosial dan pemerataan yang dijalankan bersama masyarakat.  

“Alhamdulillah, berfungsi dengan baik. Dan dalam setiap potensi konflik yang terjadi. Selalu dapat diredam oleh FKUB. Kami juga berharap semoga program desa kerukunan ini akan ada keberlanjutannya, agar dapat menjadi wadah penyemangat untuk menjaga toleransi demi mewujudkan desa kokarlian yang aman dan harmonis.”ujarnya.

Sementara itu, seperti dilansir melalui website resmi Kementerian agama NTB, dalam kegiatan louonching desa sadar kerukunan, Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H.W. Musyafirin mengakatan, kerukunan itu menjadi sangat penting karena pangkal semua proses yang baik-baik dikemudian hari, berawal kerukunan, berawal dari kedamaian.

 “tidak ada kesejahteraan tanpa kerukunan, tidak ada kehidupan yang baik di depan kita kalo tidak diawali dengan kedamaian.” Ujarnya.

Seperti diketahui, desa Kokarlian telah ditetapkan sebagai ‘Desa Sadar Kerukunan’, program itu merupakan program presiden RI melalui Kementrian agama dan dilouncing dengan penandatanganan prasasti  oleh Bupati Sumbawa Barat, Kepala Kementrian Agama KSB dan FKUB KSB. Semanatara itu, penunjukan desa kokarlian sebagai desa sadar kerukunan, sudah melalui proses penilaian yang ketat dengan sejumlah kategori yang ada, salah satunya dengan keberagaman agama dan suku yang masih sampai saat belum pernah terjadi konflik atau zero konflik terutama lintas agama.  (Iwenk. Radio Arki)

Related posts

119 Mahasiswa AKN Lombok Barat Diwisuda

ArkiFM Friendly Radio

Menpan RB Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemda KSB Meningkat

ArkiFM Friendly Radio

Polres KSB Gelar Sosialisasi RKA KL DIPA 2020

ArkiFM Friendly Radio