Foto: Narasumber Umar Achmad Seth, SH.,MH didampingi Anggota Bawaslu KSB Khaeruddin, ST & Gufran, S.Pd.I.,M.M.Inov pose bersama beberapa peserta kegiatan.
Sumbawa Barat. Radio Arki – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), menggelar kegiatan konsolidasi tahapan pengawasan Pemilu tahun 2024, di Aula Kedai Sawah KTC, Senin (17/10).
Kegiatan konsolidasi tahapan pengawasan dilakukan, menjelang kegiatan Verifikasi Faktual kepengurusan partai politik calon peserta Pemilihan Umum tahun 2024 yang dilakukan pada tanggal 18 sampai tanggal 19 Oktober 2022.
Tujuh perwakilan partai politik yang akan menjadi sasaran Verifikasi Faktual diantaranya Partai Perindo, Partai Ummat, PSI, PKN, Partai Hanura, Partai Garuda dan PBB turut hadir dalam kegiatan tersebut. Hadir juga perwakilan KPU, Insan Pers dan Pegiat Pemilu.
Ketua Bawaslu KSB, Karyadi, SE dalam sambutannya mengatakan, saat ini penyelenggara pemilu akan melakukan verifikasi faktual partai politik. Verifikasi faktual nantinya, dilakukan dengan mengunjungi langsung kantor partai, melihat aspek kelengkapan dan kesesuaian dokumen, ketaatan prosedur, dan lain sebagainya.
“Tahapan hari ini adalah verifikasi faktual tujuh Partai Politik di KSB. Sehingga kami (Bawaslu, red) bersama KPU akan mendatangi Partai Politik langsung,” kata Karyadi.
Penegakkan keadilan Pemilu kata Karyadi, adalah suatu hal yang mutlak dilakukan demi menjaga kualitas demokrasi. Untuk itu, Bawaslu juga di tahun 2022 telah mengeluarkan Perbawaslu terkait tata pemerintahan dan tata kelola Bawaslu. Bawaslu KSB juga telah menempatkan 2 pioner hukum di depannya.
“Isyarat ini membuktikan keseriusan Bawaslu dalam memperkuat penegakkan hukum. Baik itu dalam verifikasi faktual, maupun sengketa dan wilayah hukum lainnya,” jelas Karyadi.
Karyadi berharap melalui kegiatan konsolidasi tahapan pengawasan bisa memberikan dampak positif, khususnya bagi partai politik yang akan diverifikasi faktual.
“Menjadi penting kami mengundang partai politik sebelum verifikasi faktual, untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan. Sehingga nanti demokrasi betul betul menjadi pesta yang mampu melahirkan banyak pemimpin membawa negara ini lebih baik,” tandas Karyadi. (Enk. Radio Arki)