Foto: Sekretariat KONI KSB usai disegel.
Sumbawa Barat. Radio Arki – Buntut kekecewaan terhadap kinerja Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), berujung dengan disegelnya Sekretariat KONI KSB, Senin pagi (24/10).
Sekretariat KONI KSB disegel, lantaran belum ada kejelasan dari KONI terkait pelaksanaan Pelatda. Padahal Pemda KSB memasang target empat besar pada perhelatan Porprov NTB yang santer beredar informasinya Bulan Februari 2023 mendatang.
“Pelatda ditunda dan belum ada kejelasan. Ini tentu menciderai atlet yang terus menjaga semangat mengejar prestasi. Dan parahnya lagi, tidak ada komunikasi sedikitpun ke Cabor terkait kepastian Pelatda,” ujar Muhammad Iksan, pelatih yang juga pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) KSB .
Dijelaskan, sebelumnya pelaksanaan Pelatda gotong royong sempat dibuka bulan Juli lalu oleh Bupati, namun ditunda lantaran Porpov juga ditunda. Akibatnya, cabor yang menanggung keperluan cabor masing masing untuk Pelatda, malah belum dibayarkan oleh KONI KSB.
“Cabor sampai berani berhutang puluhan juta untuk persiapan Pelatda, karena dijanjikan akan langsung diganti oleh KONI KSB, setelah dimasukkan SPJ. Namun hingga kini, jangankan diganti, komunikasi saja tidak ada. Padahal kami butuh kejelasan, karena berkaitan erat dengan persiapan atlet” terang Iksan, usai menyegel Sekretariat KONI KSB.
Sementara itu, Ketua KONI KSB, Muhammad Rizal, yang dikonfirmasi mengaku dana untuk pelaksanaan Pelatda masih berproses di Dinas Pariwisata Pemudan dan Olahraga (Disparpora) KSB. “Masih berproses di Parpora. Semua dokumen pencairannya sudah saya tanda tangani,” kata Rizal.
Rizal mengaku, hingga saat ini surat resmi soal kepastian waktu Porprov belum diterima. Hal demikian juga, kata rizal, yang mendasari pelaksanaan Pelatda tidak berani diselenggarakan, karena ada surat edaran dari Parpora untuk menghentikan Pelatda.
“Jadi Pelatda tidak berani selenggarakan karena ada surat edaran dari Parpora untuk menghentikan Pelatda. Kalau kita selenggarakan, sementara dananya nanti tidak bisa dicairkan, akan jadi masalah juga bagi kami,” kilah Rizal. (Enk. Radio Arki)