ARKIFM NEWS

Dinas Kesehatan Sumbawa Barat Mulai ‘Fogging’ Mengantisipasi DBD

Sumbawa Barat – Dinas Kesehatan Sumbawa Barat dilaporkan mulai melakukan fogging atau pengasapan insektisida untuk menghindari perkembangbiakan nyamuk penyebab Demam Berdarah (DBD). Hal itu pasalnya, perlu dilakukan melihat musim sirkulasi musiman yang mulai memasuki musim penghujan.

Demikian diterangkan, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sumbawa Barat, H. M. Yusfi Khalid. SKM, kepada www.arkifm.com, senin 3/10 siang tadi, di ruang kerjanya.

“kita mulai hari ini di beberapa titik, yaitu di kecamatan Taliwang dan dilanjutkan kemudian di kecamatan Brang Ene,” terangnya.

Dijelaskan, fogging adalah pengasapan insektisida dengan menggunakan mesin. Aktifitas ini perlu dilakukan melihat siklus, atau kecendrungan  penyakit seperti DBD dan malaria yang mulai meningkat pada setiap memasuki musim pancaroba (perubahan musim) dan musim penghujan. Jadi aktifitas tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran nyamuk yang menjadi penyebab penyakit berbahaya tersebut.

Dalam melakukan fogging di sejumlah titik di Sumbawa Barat tersebut, pemerintah daerah setempat melakukan kerjasama dengan SOS PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) yang merupakan perusahaan yag bergerak di kesehatan lingkungan di Batu Hijau.

“ini memang kerjasama yang sering kita lakukan. Hampir setiap tahun, karena memang mereka (SOS PT NNT) yang sudah punya standar dan memiliki peralatan fongging” bebernya.

Ia menambahkan, ada dua cara untuk mengantisipasi penyakit akibat nyamuk. Pertama adalah abatisasi yaitu pembersihan dan pencegahan untuk membasmi nyamuk yang masih berbentuk jentik. Sedangkan cara kedua adalah foging yang dilakukan ketika nyamuk itu sudah menjadi dewasa dan bisa menyebabkan beberapa penyakit berbahaya dan mematikan.

“sebenarnya bukan hanya fogging untuk mengantisipasi penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Tetapi perilaku hidup sehat dan melakukan tindakan seperti abatisasi juga menjadi cara ampuh untuk memutus mata rantai perkembang biakan nyamuk. Jadi kami berharap masyarakat bisa lebih mengerti dan mengambil langkah tersebut di lingkungan keluarga masing masing,” tutup Yusfi. (AA-ArkiRadio)

Related posts

Ketika Bhabinkamtibmas Berhasil Mendamaikan Konflik Dugaan Penyerobotan Tanah

ArkiFM Friendly Radio

Posmat Benete Sosialisasikan Pergub Penyakit Menular

ArkiFM Friendly Radio

Ada ‘Penyelundupan’ Ratusan Tenaga Kerja Luar Daerah KSB Di Batu Hijau

ArkiFM Friendly Radio

Leave a Comment